Layak atau tidaknya pemain direkrut, tidak sebatas hanya pada kemampuan di lapangan, tetapi idealnya pemain harus lolos tes medis.
Ada dua aspek penting dalam tes medis menurut dokter tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi.
Pertama, menurut mantan dokter Timnas Indonesia ini yang paling penting adalah kesehatan jantung pemain yang harus memenuhi standar.
“Kita harus melihat jantung pemain ini aman gak kalau dibuat main," ujar Nanang kepada Bolaport.com saat ditemui di Lapangan Arhanud, Malang pada Senin sore (24/7/2017).
"Makanya, saat tes medis harus lari di treadmill nanti ketahuan jantungnya ada masalah atau tidak ketika sudah dijalani,” lanjutnya.
Selanjutnya, tidak kalah penting adalah mengetahui sejauh mana kondisi sistem tulang dan otot pemain.
“Selain jantung ada sistem tulang dan otot. Jadi untuk memahami peforma pemain tidak hanya dokter tetapi juga dibutuhkan pelatih fisik,” tuturnya.
Tes medis sejauh ini sudah dilakukan terhadap pemain asing yang akan bermain di klub Indonesia.
Hingga saat ini masih jarang klub yang melakukan tes medis secara mendetail dalam mempertimbangkan dua aspek itu.
“Kalau di Indonesia sangat jarang dilakukan, minimal adalah screen jantung, ini sesuai dengan permintaan klub sendiri,” sambungnya.
Lebih jauh mengenai speed dan endurance pemain, klub tidak hanya mengandalkan dari hasil tes medis saat di lab.
Hal itu baru bisa diketahui ketika di lapangan.
“Tes medis memang untuk mengetahui layak atau tidaknya pemain."
"Tetapi untuk mengetahui lebih jauh soal speed dan endurance itu harus dibawa ke lapangan,” tuturnya.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | - |
Komentar