Playmaker Madura United, Slamet Nurcahyo meminta timnya untuk tidak puas dengan status sebagai juara paruh musim Liga 1 musim 2017. Slamet ingin para pemain belajar dari pengalaman yang mereka alami di TSC 2016.
Pada TSC 2016, Madura United juga sukses menjadi juara paruh musim. Namun, mereka tidak mampu tampil konsisten pada putaran kedua, terutama pada lima laga terakhir.
Hasilnya, gelar juara pun melayang dan jadi milik Persipura Jayapura.
Slamet Nurcahyo tidak ingin kejadian di TSC 2016 kembali terulang di Liga 1.
Untuk itu, pemain berusia 34 tahun mengajak rekan-rekannya untuk lebih fokus lagi untuk menjalani setiap laga di putaran kedua yang dimulai pekan depan.
“Lima pertandingan terakhir di TSC 2016, performa kami menurun. Itu harus jadi pelajaran supaya tidak terulang lagi untuk Liga 1. Setiap pertandingan, kami harus lebih fokus lagi,” kata Slamet Nurcahyo.
Sementara itu, Slamet menyebut bahwa kedalaman skuat yang dimiliki oleh Madura United jadi kunci sukses mereka menjadi juara paruh musim. Menurut mantan pemain Persibo Bojonegoro ini, Madura United tidak ada status pemain ini.
Baca Juga:
- Layakkah Nemanja Matic Gantikan Michael Carrick? Berikut Data Perbandingan Mereka
- Video Perpisahan Chelsea untuk Nemanja Matic: Terima Kasih!
Di posisi yang biasa Slamet tempati misalnya, Madura United punya pemain seperti Fandi Eko Utomo sebagai pengganti.
“Di Madura United, pemain itu berstatus tim inti semua. Itu terlihat dari semua pemain sudah pernah dimainkan sama pelatih. Yang membedakan kami hanya kesiapan individu dan kebutuhan pelatih kapan saatnya pemain tertentu akan diturunkan.”
“Saya yakin siapa pun yang bermain Insya Allah siap menunjukkan performa yang bagus,” tuturnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar