an itu sesuai dengan komitmen pribadinya sebelum menangani tim berjulukan Naga Mekes itu.
Jafri Sastra sebenarnya enggan mengungkapkan alasan kenapa ia mundur dan meninggalkan Kota Tenggarong, Selasa (1/8/2017) pagi dan sampai di Padang pada sore harinya.
Tetapi secara umum, dia mengungkapkan langkah yang dipilih adalah bagian dari komitmen dan sikap professional sebagai pelatih.
Karena apa yang menjadi target gagal dicapai. Ada target manajemen dan ada juga sasaran pribadi. Apa saja target itu?
Manajemen Mitra Kukar membebankan target kepada Jafri untuk finis pada level Liga Champions Asia pada klasemen akhir Liga 1.
'Musim Depan, Rahmad Darmawan Harus Latih Persib' https://t.co/5YjvFSaqkd pic.twitter.com/2YaJyifWFY
— BolaSport.com (@bolasportcom) 1 Agustus 2017
Untuk sasaran itu, Mitra Kukar dan Jafri Sastra masih ada waktu untuk mengejarnya. Karena, kompetisi baru berjalan sapruh musim.
Tetapi ada target lain yang gagal didapat pada putaran pertama. Secara pribadi, dia mengharapkan bisa minimal meraih 30 poin dalam 17 laga putaran pertama.
Lalu, skuat Naga Mekes minimal finis di lima besar klasemen sementara.
Sayang sampai laga pekan ke-17, Mitra Kukar hanya finis pada posisi kedelapan dengan 25 poin. Artinya, target itu meleset lima level.
Hasil minus itu terlihat nyata dalam laga tandang. Mitra Kukar hanya menghasilkan dua poin dari dua kali seri dan sisanya kalah.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar