Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan pertemuan dengan PSSI bersama beberapa perwakilan suporter di Indonesia di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2017).
Dalam pertemuan tersebut membahas secara detail agar suporter di Indonesia bisa berdamai dan tidak ada lagi kerusuhan di sepak bola Tanah Air.
Pertemuan itu digelar sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya seorang bobotoh, Ricko Andrean, ketika Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Sabtu (22/7/2017).
Ricko meninggal pada Kamis (27/7/2017) setelah menjadi korban pengeroyokan dari sejumlah suporter Persib usai melindungi The Jakmania yang menyusup ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, mengatakan pihaknya menyambut baik dengan pembahasan untuk menyatukan suporter di Indonesia.
Menurut PSSI, suporter di Indonesia merupakan bagian penting dalam perkembangan industri sepak bola di Tanah Air.
"Suporter itu harus dirangkul dan ini menjadi pusat perhatian PSSI. Kami melihat acara jumpa suporter yang berlangsung Kamis (3/8/2017) nanti sebagai langkah awal yang sangat baik untuk sepak bola Indonesia," kata Tisha di Kantor Kemenpora, Selasa (1/8/2017).
Dalam pertemuan tersebut terdapat beberapa suporter di Indonesia yang hadir, seperti suporter Persija Jakarta, PSS Sleman, Persis Solo, Arema FC, Sriwijaya FC, Persiku Kudus, Bali United, Borneo FC, dan Persib Bandung.
Berikut beberapa pernyataan dari perwakilan suporter yang ingin menyatukan sepak bola Indonesia dengan kedamaian.
"Kami menyambut baik hal ini, pertemuan dengan PSSI yang datang ke Kemenpora juga menjadi itikad baik dan semoga sepak bola Indonesia bisa lebih baik lagi," kata perwakilan suporter Persis Solo.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar