Dirigen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar, menuturkan, pihaknya sebagai bobotoh akan mengikuti keputusan terkait larangan mendampingi tim Persib Bandung pada lima pertandingan Liga I 2017 baik kandang maupun tandang.
Salah satu laga yang dilarang dihadiri oleh bobotoh yakni menjamu PS TNI di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung pada Sabtu (5/8/2017).
Kepastian mengenai larangan tersebut dipertegas oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.
Sebelumnya dalam laman Persib diberitakan, bobotoh bisa menyaksikan pertandingan kandang kontra PS TNI dengan catatan tidak menggunakan atribut.
"Kami sebagai bobotoh menghormati saja keputusan dari PSSI seperti itu. Kalau tidak boleh datang ya gak akan datang," kata Yana di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Selasa (1/8/2017).
Hanya Yana meminta, pihak Komdis tegas dan jelas dalam memberikan keputusan. Dinilai Yana, keputusan Komdis agar bobotoh tidak hadir menemani Persib pada lima pertandingan multitafsir.
"Seharusnya PSSI atau Komdis yang memberikan sanksinya harus lebih jelas. Jangan ngambang dan plin-plan. Kalau tanpa penonton bilang saja tanpa penonton. Jadi pasti dan tegas. Jangan cuman bilang tanpa bobotoh," tegasnya.
Sanksi yang diberikan Komdis ini merupakan buntut dari tingkah laku buruk bobotoh saat laga kandang kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (22/7/2017).
Pada pertandingan yang berakhir imbang tersebut, bobotoh terbukti melakukan beberapa pelanggaran diantaranya pelemparan botol air mineral ke dalam lapangan dan menyalakan flare.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar