Adalah Ajat Sudrajat, pemain Persib Bandung di era perserikatan yang paling diwaspadai pemain PSMS Medan. Skill dan teknik yang dimilikinya membuat pengawalan ekstra ketat diberikan kepadanya.
"Kalau disuruh mengingat siapa pemain terbaik Persib di era dan final perserikatan, saya menjawabnya Ajat Sudrajat. Dengan gaya bermain kaki ke kaki (tiki taka) Persib, sekarang ini dia saya ibaratkan Lionel Messinya," kata Amrustian, pemain PSMS di final perserikatan 1984-1985.
"Dia pemain istimewa, apalagi ketika pegang bola pasti berbahaya. Punya skill individual yang baik. Tak cukup mendapat pengawalan satu pemain. Lagian siapa yang tidak kenal Ajad Sudrajat," ucap Amrustian satu pemain PSMS Medan yang gagal mengeksekusi tendangan penalti dalam laga final itu.
Kehebatan Ajat Sudrajat semakin menggila dengan dukungan materi pemain Persib Bandung yang mumpuni.
Baca Juga:
- 4 Pemain Ini Pindah dari Liverpool ke Spanyol Kemudian Juara Liga Champions, Coutinho Berikutnya?
- Pebalap Difabel Inggris Meregang Nyawa di Lintasan Balap
Tim berjuluk Maung Bandung ini unggul di setiap lini ketika menghadapi PSMS Medan di final perserikatan.
"Ajad memang lebih menonjol dari pemain Persib lainnya. Dia memiliki kemampuan individu di atas pemain lainnya," kata Parlin Siagian yang menjadi pelatih PSMS Medan di final perserikatan tahun 1985.
Sayangnya, prestasi emas Ajat Sudrajat di level perserikatan tak sama ketika berbaju timnas.
Menurut Amrustian dan Parlin Siagian, pamornya mulai menurun dengan munculnya Zulkarnain Lubis.
"Ajad Sudrajad itu sempat dikasih julukan Maradona Asia. Tapi dia tidak terlalu bersinar bersama timnas. Sosok Zulkarnain Lubis muncul, lalu pelan-pelan menggantikan kejayaan Ajat Sudrajat," kata Amrustian.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar