Gelandang sekaligus marquee player Bhayangkara FC, Paulo Sergio, menceritakan sekelumit pengalamannya berkostum tim milik Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) tersebut.
Membela tim milik instansi kepolisian merupakan pengalaman baru buat Paulo Sergio. Meski begitu, pemain asal Portugal itu merasa tidak dibebankan tanggung jawab lebih layaknya seorang polisi.
"Banyak orang berpikir bahwa ini tim polisi dan kami para pemain harus berjalan tegap seperti polisi. Tentu tidak begitu," ucap Paulo kepada Bolasport.com pada sela acara "Adidas Tango League" di Jakarta, Minggu (13/8/2017).
"Tetapi, tidak peduli bahwa Anda anggota polisi atau bukan, kami di Bhayangkara FC ada untuk tampil 100 persen dan memberikan yang terbaik untuk tim," tutur pemain berusia 33 tahun itu.
Ini Alasan Lilipaly Pilih Angka 87 untuk Nomor Punggungnya - https://t.co/ev19uulPcW pic.twitter.com/lGpIcuLFsE
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 13, 2017
Pada Liga 1 musim 2017, Bhayangkara FC dihuni 12 anggota polisi, sembilan sipil, dan empat pemain asing.
Adapun kapten tim Indra Kahfri berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka). Sedangkan nama-nama seperti Wahyu Subo Seto, Putu Gede Juni Antara, hingga kiper Rully Desrian baru berpangkat Brigadir Remaja Polri atau Brigadir Polisi II.
Sementara itu, Evan Dimas, Ilham Udin Armaiyn, serta Alfin Tuasalamony mewakili pemain dari kalangan non-polisi alias sipil.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar