Sriwijaya FC meraih tiga poin dikandang setelah mengalahkan Persiba Balikpapan dengan skor tipis 1-0 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (29/8/2017).
Pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan tetap mensyukuri walaupun gagal menang besar dari target yang ditentukan.
Sriwijaya FC banyak melakukan serangan dan menciptakan peluang, tetapi gagal menciptakan gol karena kekurangan tenangan para pemain Laskar Wong Kito.
Anak-anak Laskar Wong Kito baru bisa menciptakan gol pada babak kedua menit ke 53 melalui kaki, Nur Iskandar.
Dan gol ini sekaligun menghapus tren buruk anak-anak Sriwijaya FC setelah dua pertandingan terakhir (vs Bhayangkara FC dan vs Semen Padang) tidak pernah meraih kemenangan.
Menurut Hartono Ruslan Pelatih Sriwijaya FC, hasil meraih poin 3 patut harus disyukuri walaupun timnya gagal meraih kemenangan besar.
“Kita harus mensyukuri apapun hasilnya, meski anak-anak banyak menciptakan peluang tetapi gagal menang besar. Tetapi saya puas dengan penampilan tim secara keseluruhan,” ujar Hartono Ruslan usai pertandingan.
Diakui pelatih asal Solo ini untuk bek tengah sekarang sudah tidak dipusingkan lagi, karena Yanto Basna yang diduetkan dengan Dominggus Fakdawer dinilai sudah memberikan yang terbaik.
“Ya itulah poblem kita belum mempunyai senter bek yang tetap, tetapi tadi penampilan kita sudah cukup bagus. Dan kita kedepan tidak kesulitan lagi untuk posisi ini. Mudahan nanti kita mendapat pakemnya kita akan coba lagi duetkan Dominggus dengan yang lainnya mudah-mudahan lebih bagus,” jelas Hartono.
(BACA JUGA: Setelah SEA Games 2017, Luis Milla Punya Rencana Besar untuk Sepak Bola Indonesia)
Hartono mengakui bahwa sebagai tuan rumah dia meninstruksikan kepada pemainnya agar bermain lebih lambat dan bermain sabar.
“Saya bilang kepada anak-anak agar bermain lambat, rilex agar passing-pasingnya itu pas, dan ritme agak lambat. Itu pun ternyata masih punya problem kurang tenang dan banyak peluang gagal,” Tutur Hartono.
Pelatih yang akrab dipanggil Mas Har ini menegaskan keterlambatan timnya dalam menciptakan peluang, karena pada babak pertama Tijani yang diandalkan memberikan umpan lebih banyak bermain kepinggir lapangan.
Sehingga baru pada babak kedua merubah intruksi kepada anak asuhnya agar lebih banyak memberikan umpan-umpan ketengah dan Alberto Goncalves maupun Yu Hyun Koo serta Nur Iskardar lebih berani memberikan tusukan.
“Beto sempat mendapat peluang, tetapi tetap gagal kita kedapannya harus lebih berani lagi untuk bermain ditengah,” tegas Hartono.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar