Arema FC takluk dengan skor 0-2 saat bertamu ke Stadion Ratu Pamelingan, markas Madura United, di pekan ke-23 Liga 1, Minggu (10/9/2017) malam.
Kekalahan ini, disebut tidak lepas dari adanya pergantian pemain tidak sesuai skema.
Pelatih Arema FC, Joko Sulilo, menyebut bahwa timnya bermain bagus dan sesuai dengan skema pada babak pertama.
Singo Edan pun sukses memaksa tuan rumah berbagi angka imbang tanpa gol pada di paruh pertama ini.
Tapi, pada 45 menit interval kedua, masalah bagi Arema terjadi menyusul cederanya Juan Pablo Pino dan Saiful Indra Cahya.
Joko pun terpaksa harus mengganti dua pemain tersebut dan membuat skema bermain tidak seuai dengan rencana awal.
“Babak pertama kami sudah bermain dengan rencana yang kami susun, tapi di babak kedua kami sudah bermain diluar yang kami rencanakan. Kami harus ganti dua pemain karena sakit dan tidak ada pilihan lagi,” urai Gethuk, sapaan karib Joko Susilo.
Saat kebobolan dari gol pertama Slamet Nurcahyo pada menit ke-53, menurut Gethuk, sebenarnya Arema sudah memberi sebuah respon.
Tekanan ke area pertahanan Madura United ditingkatkan, menyusul keputusan memasukkan Cristian Gonzales.
(Baca Juga: FIFA 18 Rilis 90 Pemain dengan Nilai Tertinggi, Nomor 1 Pemain Manchester United, tapi Bukan Striker!)
“Kami ambil resikonya dan memang kemudian kebobolan (gol kedua Slamet menit ke-83). Tapi saya tidak ingin menyalakan pemain dalam kondisi seperti ini. Kami kecolongan dua gol,” tambah pelatih asal Cepu, Jawa Timur ini.
Gethuk tidak memungkiri bahwa ia sangat kecewa dengan kekalahan ini. Pasalnya, sebelum laga digelar, ia bertekad untuk membawa Arema meraih poin penuh.
“Kami tentu kecewa karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan,” tutup Gethuk.
Editor | : | Husen Sanusi |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar