Tersandung klausul kontrak pinjaman dari klubnya Bhayangkara FC, striker muda Semen Padang Muchlis Hadi Ning Syaifuloh, gagal membela tim barunya Semen Padang saat jamu Bhayangkara FC.
Dalam salah satu klausul kontrak pinjaman dari manajemen Bhayangkara FC dengan manajemen Semen Padang, berbunyi jika pada saat melawan Bhayangkara FC, Muchlis tidak boleh bermain bersama klub yang meminjamnya.
Dengan sendirinya, mantan striker Timnas U-19 Juara Piala AFF 2013 itu harus rela duduk di tribun penonton saat rekan-rekannya berjibaku melawan tim plat merah itu.
Hal ini membuat kaget pelatih Semen Padang, Nilmaizar. Karena selama ini ia belum tahu kalau ada salah satu poin dari perjanjian pinjaman antar manajemen kedua klub yang berbunyi seperti itu.
“Ya, apa boleh buat. Saya baru tahun Selasa (12/9/2017) dari manajer tim. Padahal saya sudah menyiapkan duet Muchlis-Marcel sebagai ujung tombak Semen Padang melawan Bhayangkara FC,” kata pelatih 47 tahun itu dengan nada kecewa.
Manajer Semen Padang, Win Benardinho kepada BOLASPORT, mengiyakan kalau salah satu klausul dalam kontrak pinjaman Muchlis dengan manajemen Semen Padang disebutkan kalau ia tak boleh bermain saat melawan klub asalnya.
Diakui Win, semua itu sudah diketahuinya sejak awal. Namun karena butuh tenaga pemain muda untuk antisipasi kalau regulasi U-23 diberlakukan kembali oleh PSSI, manajemen Semen Padang menerima persyaratan tersebut.
(Baca Juga: Pentingnya Menjaga Marwah Sepak Bola Nasional)
“Sebenarnya dalam industri sepakbola moderan seperti saat ini gak boleh ada klausul seperti itu. Karena di mana-mana Liga Pro di dunia, semua pemain pinjaman menjadi hak penuh klub yang meminjam dalam hal teknis di tim. Kapan dan di mana ia dimainkan menjadi hak si peminjam,” jelas Win.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar