Borneo FC sudah mengajukan banding kepada Komite Disiplin (Komdis) PSSI terkait hukuman yang diberikan kepada Nabil Husein Said Amin.
Presiden Borneo FC itu terbukti melakukan intimidasi kepada wasit asing bernama Rysbek Shekerbekov seusai ditahan imbang Bali United tanpa gol di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (11/9/2017).
Atas kejadian itu Borneo FC mendapatkan hukuman menggelar empat pertandingan kandang tanpa penonton dengan radius 100 KM dari Kota Samarinda dan uang tunai sebesar Rp 150 juta.
Manajemen Borneo FC langsung melakukan banding kepada Komdis PSSI dan ternyata apa yang dilakukannya itu membuat klub berjulukan Pesut Etam lebih mendapatkan denda tambahan.
Komdis PSSI langsung menambah denda kepada Borneo FC dengan uang sebesar Rp 650 juta.
Untuk laga kandang tanpa penonton itu dikurangi menjadi dua pertandingan saja.
Hal itu seakan membuat Borneo FC seperti sudah jatuh tertimpa tangga.
Nabil mengatakan denda tersebut sangat merugikan Borneo FC.
"Kalau seperti ini, lebih baik saya gak usah banding," kata Nabil.
"Lebih baik kami menerima hukuman empat pertandingan kandang tanpa penonton dan uang sebesar Rp 150 juta dari pada seperti ini," kata pria berusia 23 tahun tersebut.
Nabil mengakui sangat kesal dengan denda tambahan dari Komdis PSSI.
Kendati demikian, apa yang sudah diputuskan harus diterima dengan baik oleh Nabik.
"Dibilang kesal, ya kesal karena hukuman laga kandang dikurangi menjadi 2 tapi uang nambah 500 juta," ucap Nabil.
"Saya lebih baik empat laga kandang tanpa suporter. Sebab, satu laga hanya habis 50 juta," ucap Nabil mengakhiri.
Editor | : | Husen Sanusi |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar