Mantan Manajer Persegres Gresik United, Mulyadi, mengatakan alasan utama dirinya memilih mundur dari Persegres.
Seperti diketahui, Mulyadi telah resmi mengundurkan diri, seusai Persegres kalah 0-3 dari Madura United, Selasa (26/9/2017) malam.
Pria yang sebelumnya merupakan pentolan Ultras Mania Gresik itu menyatakan bahwa dirinya merasa tidak mampu memperbaiki kondisi Persegres , yang terus menerus dilanda kekalahan, baik dari segi manajemen maupun pemain.
"Saya memilih mundur karena tanggung jawab saya yang tinggi pada masyarakat Gresik dan Ultras khususnya. Saya merasa gagal dan tak bisa memperbaiki serta memperbarui menajemen," kata Mulyadi dikutip BolaSport.com dari Tribun Jatim, Rabu (27/9/2017).
(Baca juga: Irfan Bachdim atau Stefano Lilipaly yang Lebih Pantas Perkuat Timnas U-22 Indonesia di Asian Games 2018)
Hasil buruk yang dialami Persegres dalam kurun waktu lima kali laga terakhir, semenjak dirinya resmi menjadi manajer Persegres, diakui Mulyadi sebagai wujud kegagalannya sebagai manajer.
"Terbukti hingga kini daya juang serta motivasi tinggi pada pemain yang saya berikan masih gagal, makanya saya pilih mundur," ujar Mulyadi.
Menurut dia, pilihan ini merupakan pilihan tepat yang diambil setelah dirinya melakukan pertemuan dengan sejumlah komunitas suporter Persegres untuk membahas kondisi Persegres yang dipastikan terdegradasi.
"Kami belum sampaikan hal ini Ke pengurus Persegres. Kami baru koordinasi dengan komunitas suporter, kami kumpul dan mengambil keputusan ini," kata Mulyadi menjelaskan.
(Baca juga: Tahun Depan, Egy Maulana Bakal Berkarier di Italia atau Spanyol)
Tak hanya dirinya yang mundur dari manajemen Persegres, pengurus Ultras Mania yang tercebur dalam kubangan manajemen juga menyatakan mundur, yakni Asisten Pelatih Persegres, Khusairi.
"Meski mundur kami, suporter tetap support tim," ujar Mulyadi mengakhiri.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar