Klub besar asal Jawa Timur, Arema FC, angkat bicara mengenai tujuan utama terkait masalah yang timbul dari 15 klub kontestan Liga 1 baru-baru ini.
Dikutip BolaSport.com daru TribunJatim.com, pihak Singo Edan turut menanggapi adanya gugatan yang disampaikan 15 tim tersebut.
Arema FC yang masuk dalam 15 klub penuntut tersebut menilai bahwa tujuan utama dari protes yang dilayangkan bukanlah aksi mogok.
Melalui media officer, Sudarmaji, langkah-langkah tim yang tergabung dalam Forum Klub Sepak Bola Professional Indonesia (FKSPI) diambil agar kompetisi lebih progresif.
Lebih dari itu, klub penggugat hanya ingin meminta beberapa penjelasan terkait hal-hal yang berhubungan dengan kompetisi yang tertuang dalam 15 poin tuntutan.
(Baca Juga: Edy Rahmayadi Tunjuk Irfan Bachdim Perkuat Timnas U-22 Indonesia di Ajang Asian Games 2018?)
"Tujuan utamanya adalah untuk menyelamatkan kompetisi musim ini."
"Kemudian adalah langkah selanjutnya agar kompetisi menjadi lebih berkualitas di musim-musim yang akan datang," ujarnya.
Selain itu, Sudarmaji juga menegaskan bahwa adanya gugatan yang dilontarkan FKSPI adalah mengingatkan kepada operator Liga dan PSSI menyoal kesepakatan diawal.
"Sehingga klub-klub termasuk Arema FC berinisiatif untuk mengingatkan operator dan juga federasi terkait apa yang sudah disepakati diawal dulu," tandasnya.
Tuntutan 15 Klub
Ancaman mogok dari 15 klub peserta Liga 1 Indonesia berpotensi membuat kasta tertinggi di persepakbolaan Indonesia itu mengalami perubahan.
Klub-klub yang tergabung dalam Forum Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKSPI) itu mengajukan 15 poin tuntutan kepada PT Liga Indonsia Baru (PT. LIB).
Berikut 15 Tuntutan FKSPI Kepada PT LIB:
1. Breakdown sumber dana
2. Transparansi jumlah sponsor
3. Transparansi share hak siar
4. Pelaksanaan pilihan live pertandingan
5. Formulasi ranking dan fee rating televisi
6. Pemilihan waktu pertandingan
7. Transparansi penggunaan anggaran
8. Legal standing hubungan LIB dan klub
9. Kejelasan perjanjian hak dan kewajiban LIB dan klub
10. Hak gaji pemain yang dipanggil timnas
11. Regulasi kompetisi secara umum
12. Penugasan wasit asing
13. Kebijakan kompetisi usia muda
14. Transparansi jumlah pertandingan home dan away
15. Implementasi fairness yang sering dipaksakan.
Apabila dalam waktu 14 hari (per tanggal 4 Oktober 2017) tidak ada respons dari LIB, maka klub-klub anggota FKSPI mengancam mogok bertanding di Liga 1 2017.
(Baca Juga: Striker Bali United dan PS TNI Miliki Peluang Terbesar untuk Jadi Top Scorer Liga 1 Jika 15 Klub Mogok)
Menghadapi ancaman mogok itu Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi merespons dengan tegas.
"Itu ancaman mogok, cuma cari sensasi saja mereka itu. Nggak ngerti saya mau mereka ini apa. Silakan kalau mereka mau mogok bertanding. Berarti Liga 1 kita bubarkan saja. Tak usah lagi mereka main," kata Edy, seperti dilansir BolaSport.com dari Kompasiana.
Jika 15 klub tersebut jadi enggan berlaga, kabarnya PSSI tidak akan menghalangi aksi mogok bermain tersebut.
Alhasil, hal tersebut membuka kemungkinan terbentuknya Liga 1 yang baru.
(Baca Juga: Bali united Bakal Juara Liga 1, Jika 15 Klub Mogok! Berikut Penjelasannya)
Meski PT LIB belum memberikan konfirmasi terkait kemungkinan ini, ada dua kemungkinan terkait komposisi peserta Liga 1 yang baru.
Pertama, Liga 1 tetap berlangsung dengan tiga klub tersisa, yaitu Bali United, Persib Bandung, dan PS TNI.
Kedua, Liga 1 bakal diakhiri lebih cepat dan memulai musim baru dengan menaikkan klub-klub peserta Liga 2 untuk mengisi kuota peserta Liga 1.
(Baca Juga: Legenda Chelsea Minta Pemain Ini Tiru Didier Drogba dan Samuel Eto'o)
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | http://jatim.tribunnews.com |
Komentar