Salah satu klub yang tergabung dalam FKSPI yaitu Bhayangkara FC yang juga otomatis menyepakati aksi mogok main tersebut malah memiliki fokus lain.
"Tetap fokus dan konsentrasi. Tinggal 6 pertandingan lagi. Jalur menuju juara," tulis akun Bhayangkara FC.
Ditengah ancaman mogok tersebut Bhayangkara FC justru ingin fokus menuntaskan laga sampai akhir dan dapat raih gelar juara Liga 1.
Padahal aksi ancaman mogok main hanya menyisakan waktu 8 hari dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Oktober 2017.
Sebelum semuanya terlambat Ketua Umum PSSI mengambil langkah tegas untuk meyelamatkan sepak bola nasional.
(Baca Juga : 30 Kandidat Pemenang Ballon d'Or 2017 Dikuasai Real Madrid, Duo Manchester Sama-sama Diwakili Satu Pemain! )
Edy Rahmayadi pun mengeluarkan pernyataan terbaru terkait ancaman mogok 15 klub Liga 1.
Melalui akun instagram @edy_rahmayadi, Ketua Umum PSSI tersebut menuliskan pernyataan yang mengakomodir permasalahan yang diributkan FKSPI.
"Ancaman 15 klub Liga 1 mogok dari kompetisi teratas nasional Itu sebagai bentuk kekecewaan mereka kepada operator yang tak terbuka dalam beberapa aspek seperti bisnis, teknis, dan legal," tulis Edy
"Kita juga menginginkan agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) dapat memenuhi Transparansi dan kita juga berjanji bakal menyelesaikan masalah ini agar sepakbola nasional bisa kembali kondusif dan berprestasi. Semua demi bola," tulis Edy.
(Baca Juga : Hasil Lengkap Kualifikasi Piala Dunia 2018 - Rusia 2018 Resmi Tanpa Gareth Bale )
Polemik antara PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator kompetisi pro Tanah Air dengan klub peserta Liga 1 musim 2017 tampaknya tak akan berlangsung lama. Apalagi, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi bicara keras soal masalah ini.
Hal itu tak lepas dari rencana operator kompetisi untuk menggelar pertemuan demi menyelesaikan permasalahan yang muncul.
Pertemuan tersebut direncanakan akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta pada Selasa (10/10/2017).
Nantinya, pertemuan tersebut akan membahas seputar polemik yang saat ini masih mengemuka di kompetisi sepak bola Indonesia.
Rencana PT LIB ini dibenarkan oleh media officer Arema FC, Sudarmaji.
(BACA JUGA: Tergabung Dalam 15 Klub Penggugat PSSI, Arema FC: Kami Tidak Mogok!)
"Kami sudah terima undangannya dua hari yang lalu," ujar Sudarmaji seperti dikutip BolaSport.com dari TribunJatim.com, Senin (9/10/2017).
Nantinya, PSSI selaku federasi juga akan turut hadir pada pertemuan tersebut.
Apalagi sebelumnya, Edy Rahmayadi juga berkomentar keras soal ancaman mogok yang mengemuka dari klub-klub Liga 1 musim 2017.
Sudarmaji berharap pertemuan tersebut benar-benar bisa menjadi langkah positif untuk mendapatkan solusi terbaik terkait permasalahan yang ada saat ini.
(BACA JUGA: Stefano Lilipaly Tampilkan Potret Ini di Laga Bali United Vs Arema FC, Alasannya Menyentuh Hati)
"Nantinya akan ada pertemuan segitiga baik dari klub, operator, dan juga federasi untuk membahas permasalahan yang ada dan mencari jalan keluar terbaik."
"Tetapi kami optimistis akan ada solusi terbaik yang bisa dihasilkan dari pertemuan tersebut," tutur Sudarmaji.
Sebelumnya, Forum Klub Sepak bola Professional Indonesia (FKSPI) sempat menggegerkan jagat pemberitaan sepak bola nasional dengan seruan dan gugatan.
Ada 15 poin yang disodorkan FKSPI terhadap operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan PSSI menjadi acuan utama alasan mereka untuk melakukan mogok main.
Arema FC yang juga tergabung dalam 15 klub penggugat tersebut angkat bicara dan menolak tuduhan miring yang menghampiri mereka.
Dikutip BolaSport.com dari TribunJatim.com, media officer Arema FC, Sudarmaji, menegaskan bahwa timnya tidak pernah menyatakan mogok.
(Baca Juga: Edy Rahmayadi Tunjuk Irfan Bachdim Perkuat Timnas U-22 Indonesia di Ajang Asian Games 2018?)
Terlebih, manajemen klub berjulukan Singo Edan mengakui beberapa kebobrokan operator Liga dalam menggelar kompetisi yang dinilai begitu buruk.
"Arema FC sebagai klub tidak pernah mengatakan mogok secara institusi."
"Tetapi jika berbicara masalah kompetisi, tentu hal itu berhubungan langsung 18 klub peserta," tutur Sudarmaji.
Menurut pria asal Banyuwangi ini, jika aksi mogok terjadi akan memiliki efek yang besar.
"Jika memang hal itu (mogok) terjadi, tentu kompetisi pasti akan terganggu," kata Sudarmaji.
(Baca juga: Klub Liga 2 Ini Siap Gugat PSSI dan PT LIB Senilai 11 Miliar Rupiah!)
Arema FC melalui Sudarmaji menuturkan bahwa kompetisi kali ini tidak seperti yang diharapkan, mengingat sepak bola Indonesia baru terbangun dari hukuman FIFA.
"Kami menyadari bahwa kompetisi musim ini masih dalam masa transisi seusai hukuman Indonesia dicabut oleh FIFA."
"Sehingga mungkin liga masih belum berjalan secara ideal. Tetapi kami optimistis akan ada jalan keluar terbaik terkait permasalahan yang muncul saat ini," ucapnya.
Sama dengan Bhayangkara FC, Madura United yang juga tergabung FKSPI justru semangat menjalani kompetisi sampai akhir.
Madura United dalam unggahan Instagram mereka menuliskan optimisme untuk juara.
"Hitung mundur 33 hari final kompetisi Liga 1. Enam pertandingan, 3 laga kandang dan 3 laga kandang. Untuk bisa juara, Madura United butuh doa, dukungan langsung," tertulis akun instagram Madura United, BolaSport.com melansir dari @maduraunited.fc.
( Baca Juga : Daftar 17 Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia )
( Baca Juga : Hasil Lengkap Kualifikasi Piala Dunia 2018 - Rusia 2018 Resmi Tanpa Gareth Bale )
Madura United memang masih berpeluang jadi juara karena berada di peringkat 3 dengan 52 poin.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | instagram.com/bhayangkarafc/ dan instagram.com/edy_rahmayadi |
Komentar