PT LIB bersama 17 klub peserta telah menggelar pertemuan guna membahas polemik ancaman mogok peserta Liga 1.
Berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (10/10/2017), pertemuan tersebut berakhir damai dan Liga 1 sepakat dilanjutkan.
Pertemuan itu dihadiri 15 klub yang tergabung aksi mogok.
Mereka yakni Arema FC, Barito Putera, Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kukar, Persegres Gresik, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Borneo FC, Semen Padang, dan Sriwijaya FC.
Pertemuan itu pun juga dihadiri oleh Bali United, Persib Bandung, PS TNI, walau ketiga tim tersebut tidak tergabung dalam gerakan 15 klub tersebut.
Akan tetapi dari 18 peserta Liga 1 ternyata ada satu klub yang tidak hadir yakni Perseru Serui.
(BACA JUGA: Edy Rahmayadi Bantah Tuduhan 15 Klub Liga 1 tentang PT LIB Tidak Transparan)
Perseru merupakan salah satu dari 15 klub yang ikut tergabung dalam aksi ancaman pemogokan Liga 1.
Walaupun Perseru Serui tidak bergabung dalam pertemuan tersebut, namun keputusan telah ditetapkan bahwa Liga 1 akan berlanjut hingga akhir musim.
Sebelumnya, 15 klub menuntut kepada PT LIB untuk terbuka soal pendanaan, dana sponsor, pemilihan pertandingan live, hak gaji pemain yang dipanggil timnas, dan lain sebagainya.
Namun permasalahan itu telah diklarifikasi oleh Ketum PSSI, Edy Rahmayadi.
(BACA JUGA: Klub Liga 1 Bertemu PSSI dan PT LIB, Manajer Persib: Semua Sudah Saling Memaafkan)
Menurut Edy rahmayadi, permasalahan itu hanya soal kesalahan komunikasi antara operator dan pihak klub.
"Ada kesalahan komunikasi sehingga menyebabkan dugaan bahwa PT LIB seolah-olah kurang transparan," kata Edy Rahmayadi.
"Yang dikhawatirkan adalah, Liga 1 ini akan segera berakhir dan Februari 2018 sudah kembali dimulai musim selanjutnya," ujarnya menambahkan.
Dia menjelaskan, kini segala permasalahan soal ancaman mogok berkompetisi dari 15 klub sudah selesai.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar