Kiper Persela, Choirul Huda, meninggal dunia setelah sempat mengalami benturan dengan Ramon Mesquita saat memperkuat Persela Lamongan menjamu Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017).
Kenangan sebagai sosok yang ramah nan baik membuat banyak sesama pemain yang membela Persela masih tidak percaya bahwa kiper senior tersebut dipanggil menghadap Sang Pencipta.
"Dia orang baik. Semoga amal dan ibadah saudara saya ini dapat diterima dan akan mendapat tempat di sisi-Nya," ucap pemain Persela, Taufik Kasrun, Minggu.
(Baca Juga: Choirul Huda dan Para Pesepak Bola Nasional yang Meninggal Dunia Setelah Beraksi di Lapangan)
Di mata Taufik, Huda adalah contoh dan panutan bagi pemain lain. Senioritas dan mudahnya dia bercengkerama dengan pemain lain membuat para pemain Persela menaruh banyak simpati.
"Saya tidak ada apa-apanya. Saya baru 13 tahun memperkuat Persela, tetapi dia lebih. Dia juga tidak pernah berganti-ganti klub. Itu yang membuat kami salut," kata dia.
Sementara itu, Eki Taufik masih enggan memberikan komentar dan hanya terlihat menangis saat menghadiri penghormatan terakhir bagi Huda di rumah duka, Jalan Basuki Rahmat No 66, Lamongan.
Tidak hanya kedua pemain tersebut. Semua penggawa, ofisial, dan jajaran pelatih juga terlihat memberikan penghormatan terakhir bagi Huda di rumah duka.
Sementara itu, para suporter setia Persela rela menunggu di depan rumah duka sambil menunggu Huda akan disemayamkan. (Kontributor Gresik, Hamzah Arfah)
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar