Kabar duka atas meninggalnya Choirul Huda mengejutkan banyak pihak. Tidak hanya bagi Persela Lamongan, juga pemain dari klub lain. Salah satunya adalah Hendro Siswanto.
Gelandang Arema FC ini bukan sosok yang asing dengan Choirul Huda. Ia pernah bermain satu klub dengan sang kiper di Persela.
Hendro Siswanto membela panji Laskar Joko Tingkir pada musim 2010-2011.
Selama itu, ia mengaku kagum dengan sosok Choirul Huda.
“Sosok Cak Huda ini merupakan pemain senior yang baik. Kepada para pemain muda, ia selalu memberikan nasihat-nasihat yang bagus. Cak Huda orangnya juga sering bercanda,” begitu Hendro mengenang Choirul Huda.
(Baca Juga: Achmad Soetjipto Siap Dicopot dari Jabatannya Sebagai Ketua Satlak Prima)
Meskipun sosok Huda selalu terlihat garang saat di lapangan, Hendro menyebut sejatinya sang kiper merupakan pria yang sederhana.
Kiper yang setia bersama Persela sepanjang karier profesionalnya tersebut juga tidak segan saling ejek dengan pemain muda.
“Yang pasti, Cak Huda ini orangnya baik. Pasti bercanda kalau ketemu. Kadang, cara bercanda kami malah saling ejek. Orangnya memang suka bercanda, tetapi kalau di lapangan serius. Baik itu latihan atau saat bertanding,” ucap Hendro.
(Baca Juga: Musim Ini Jadi Start Tercepat Inter Milan Sejak Masih Diperkuat Hernan Crespo)
Lebih jauh tentang Huda, Hendro ingat salah satu candaan khas mereka berdua.
Suatu ketika, saat bermain di Persiba Balikpapan, Hendro pernah membobol gawang Huda di pertandingan resmi.
Hendro pun sering mengejek Huda soal ini.
“Tetapi, kemudian Cak Huda selalu menantang saya. Katanya, ayo... coba kalau bisa ulangi lagi mencetak gol ke gawang saya. Hal itu selalu menjadi bahan candaan kami,” ucap Hendro.
(Baca Juga: PP PESTI Gerak Cepat untuk Mempersiapkan Atlet Tenis di Asian Games 2018)
Kini, pemain berusia 27 tahun dipastikan tidak akan bisa membobol gawang Huda lagi.
Huda sudah berpulang kepangkuan Tuhan. Huda mengembuskan nafas terakhir pada Minggu (15/10) di RSUD dr Soegiri Lamongan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar