Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelajaran tentang Hypoxia dari Kasus Choirul Huda

By Ferril Dennys Sitorus - Senin, 16 Oktober 2017 | 19:12 WIB
Kiper Persela, Choirul Huda, beraksi pada sebuah laga Liga Indonesia, 20 September 2010.
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM
Kiper Persela, Choirul Huda, beraksi pada sebuah laga Liga Indonesia, 20 September 2010.

Hypoxia atau kekurangan oksigen disebut menjadi penyebab kematian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda.  

Seperti diberitakan Kompas.com, Pihak RSUD dr Soegiri Lamongan, dokter Yudistiro Andri Nugroho, spesialis Anestesi menyebut benturan yang dialami Huda dengan pemain lain  menyebabkan henti napas dan henti jantung.

"Choirul Huda mengalami trauma benturan sesama pemain sehingga terjadi apa yang kita sebut henti napas dan henti jantung," kata dokter Andri.

Hypoxia akibat benturan bukan hanya bisa terjadi pada atlet. tetapi juga kita semua. Aktivitas sehari-hari, kurang hati-hati, dan olahraga yang kita lakukan pun bisa mengantarkan pada benturan yang berujung hypoxia.

Dokter Dyah Wijayanti selaku koordinator kesehatan KONI Jatim mengungkapkan, hypoxia atau keadaan kekurangan oksigen bahkan bisa terjadi akibat wajah tertutup bantal.

"Kalau enggak ditutup bantal, kejadian itu bisa terjadi karena kecelakaan, benturan, atau tenggelam, sehingga terjadi trauma saluran napas. Saluran napas seperti hidung dan leher tertutup," papar dokter Dyah saat dihubungi Kompas.com Senin (16/10/2017).

BACA: Karangan Bunga Terus Terpasang di Rumah Mendiang Choirul Huda

Karena bisa terjadi pada siapa pun, penanganan pertama pada orang yang diduga hypoxia harus jadi pengetahuan umum.

Dyah mengatakan, penanganan pada seseorang yang mengalami hypoxia akibat tersumbatnya jalan napas adalah Resusitasi Jantung Paru (RJP), terdiri dari tahapan A-B-C.

A singkatan dari Airway control, atau penguasaan jalan napas. Ini merupakan hal pertama yang dilakukan.

"Empat menit dicek ada oksigen masuk atau enggak. Ini yang harus dicek pertama kali, kalau patah atau yang lain dapat menyusul," jelas dia.

Pada tahapan pertama, waktu terlama melihat korban yang mengalami gangguan napas hanya empat menit. Lewat dari itu, akan terjadi kerusakan jika tidak ada oksigen yang masuk. "Batas terlama hanya empat menit," tegas dia.

Cara sederhana untuk melihat apakah jalan napasnya berfungsi normal atau tidak adalah berkomunikasi dengan korban. Seperti menanyakan nama, yang dirasa sakit mana saja.

"Kalau bisa ngomong berarti oke. Kalau enggak bisa, harus segera dilakukan penanganan jalan nafas. Dinaikkan kepalanya, angkat dagu tekan dahi," ujar Dyah

Tahapan selanjutnya ada B, yakni Breathing Support (Bantuan Pernapasan) yang dilakukan menggunakan mulut penolong. C, Circulatory Support (Bantuan Sirkulasi) adalah pijatan jantung luar.

Dengan memahami langkah-langkah itu, siapa pun berpotensi menyelamatkan orang terkasih dari meninggal akibat hypoxia.

Kasus Choirul Huda

Jika seksama melihat video detik-detik Huda berbenturan dengan pemain lainnya, nampak lidah Huda tertelan. Dyah mengungkapkan, memang lidah juga paling sering menyebabkan sumbatan jalan nafas pada kasus korban dewasa.

Saat korban hilang kesadaran, otot-otot akan melemas, termasuk otot dasar lidah yang jatuh ke belakang sehingga jalan napas tertutup. "Contoh sederhana seperti saat orang ngorok, itu ada sumbatan. Itu salah satu tanda ada pembuntuan jalan napas," katanya.

Dyah menuturkan, benturan yang terjadi sangat mungkin berujung pada tersumbatnya jalan napas.

Dalam kasus Choirul, penyelamatan menjadi tantangan tersendiri. Pengecekan kemungkinan atlet mengalami gagal napas dan hypoxia harus dilakukan sesegera mungkin. Namun, pengecekan kadang bisa terhambat.

"Saat (korban) blek (jatuh), kita enggak bisa langsung ke lapangan, harus tunggu perintah dari wasit," tukasnya.

Dia menyebut, trauma saluran napas adalah salah cedera yang membuat atlet rentan memgalami kematian. (Gloria Setyvani Putri)

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ferril Dennys Sitorus
Sumber : kompas.com
REKOMENDASI HARI INI

China Masters 2024 - Perjuangan Berat dari Bawah Jadi Bahan Bakar Sabar/Reza hingga Berhasil di Titik Sekarang

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X