Meskipun bukan insiden pertama, insiden yang menimpa Choirul Huda harus mendapatkan perhatian serius.
Penanganan pertama terhadap korban tak sadarkan diri seperti Choirul Huda harus menjadi perhatian khusus.
Ilmu dasar seperti ini perlu dimiliki pemain dan wasit.
Dilansir BolaSport.com dari tribunnews.com, Ketua tim medis Persela Lamongan, Budi Wignyo Siswoyo menuturkan perlunya pengetahuan pertolongan pertama ini bagi pemain sepak bola.
(Baca Juga: Insiden Benturan Choirul Huda, Inilah Tindakan Pertolongan Pertama yang Seharusnya Dilakukan, Salut!)
Hal ini lantaran pemain adalah orang yang paling dekat dengan korban saat insiden terjadi.
Oleh karena itu, pemain sepak bola harus memiliki bekal pertolonga pertama.
"Seharusnya pemain dibekali ilmu dasar untuk menangani pasien yang tidak sadarkan diri seperti insiden Choirul Huda," ujarnya.
(Baca Juga: Usai Choirul Huda Meninggal, Ini Penyesalan Ramon Rodrigues yang Menggetarkan Hati)
"Hal ini karena posisi korban yang jauh dari tim medis," imbuhnya.
Pelatihan dan sosialisasi sudah semestinya diberikan kepada pemain agar bisa menangani sesuai prosedur yang benar.
Karena jika reaksi pemain dan wasit dalam menangani korban di lapangan tidak sesuai prosedur, maka justru akan berakibat fatal.
(Baca Juga: Wanita Cantik Ini Ungkap Kepanikan saat Sang Suami yang Pemain Persib Terlibat Benturan di Kepala)
"Bekal ilmu penanganan pertama sangat penting, karena kalau keliru bisa menjadi berbahaya dan bertambah fatal," ungkapnya.
Sebenarnya, penyelenggara kompetisi sudah pernah memberikan pelatihan seperti ini tahun 2015 silam.
Tetapi pesertanya hanya perwakilan tim medis dari tiap tim.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | surabaya.tribunnews.com |
Komentar