Tim medis tampaknya geram dengan beberapa pihak yang meragukan penanganan mereka saat menangani insiden Choirul Huda.
Ketua Tim Medis Persela Lamongan, Budi Wignyo Siswoyo, menjelaskan bahwa mereka telah melakukan yang terbaik.
Ia menyebut penanganan yang telah dilakukan tim medis sudah sesuai prosedur yang benar.
Selain itu Budi menyebut tim media yang berada di Stadion Suraya Lamongan saat itu merupakan tim yang telah profesional dibidangnya.
Tim medis tersebut terdiri dari sepuluh anggota, delapan tandu (empat di selatan empat di utara) dan dua dokter tim, sudah memiliki sertifikat khusus.
(BACA JUGA: Kematian Choirul Huda Buat Kiper Bali United Ini Alami Trauma)
Diantaranya sertifikat khusus untuk penanganan luka dan juga jantung.
"Kalau tim medis yang bertugas tentu sudah profesional, dan punya sertifikat penanganan emergency baik luka trauma ataupun jantung," ujar Budi seperti dikutip BolaSport.com dari Surya.co.id.
Baginya, seluruh upaya untuk mengembalikan kesadaran Huda telah dilakukan petugas, bahkan hingga tiba di rumah sakit petugas masih berupaya, meski akhirnya Huda harus meninggal dunia.
(BACA JUGA: Terpopuler OLE - Klub yang Terancam ke Liga 2, Demo Bobotoh, Penyesalan Pemain atas Kepergian Choirul Huda)
"Kami telah berusaha, berupaya sekuat mungkin."
"Namun Tuhan berkehendak lain," tutur pria yang sudah bergabung menjadi tim medis di Persela selama 5 tahun itu.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, banyak pihak menyoroti masalah penanganan penyelamatan yang dilakukan tim medis pada Choirul Huda yang dinilai tidak sesuai prosedur.
Choirul Huda akhirnya harus menghembuskan nafas terkahir usai mendapat kecelakan di lapangan saat menyelamatkan gawang satu-satunya klub yang telah dibela disepanjang kariernya, Persela Lamongan.
Diakhir hayatnya pun, Choirul Huda berhasil mengantar Persela Lamongan meraih poin penuh saat menjamu Semen Padang, Minggu (15/10/2017).
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | surya.co.id |
Komentar