Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhi sanksi untuk Madura United buntut dari kericuhan saat menjamu Borneo FC, Jumat (13/10/2017).
Beberapa poin kericuhan yang terjadi saat itu antara lain pelemparan berbagai barang ke lapangan dan penyerangan terhadap wasit asing asal Iran, Hasan Akrami.
Kericuhan yang dilakukan suporter saat itu terjadi karena suporter menilai wasit Hasan Akrami tidak adil dalam memimpin pertandingan.
Komdi PSSI menjatuhi sanksi partai usiran sebanyak dua pertandingan.
Madura United dipastikan akan menjalankan dua laga selanjutnya di luar pulau Madura.
Dilansir BolaSport.com dari suryamalang.tribunnews.com, tim venue manajer Madura United Rosid Mardani yang hadir dalam pemanggilan Komdis PSSI, Jumat (20/10/2017)
"Informasi awal, pertandingan home harus digelar di luar Madura. Ini sebagai hukuman atas kericuhan di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan lalu," kata Rosid Mardani
Menurutnya, pertandingan antara Madura United Vs Bhayangkara FC yang dijadwalkan pada senin (23/10/2017) akan diundur.
Pihak LOC Madura United mengaku kekurangan waktu persiapan, meski sudah melakukan komunikasi pendahuluan dengan pengelola stadion.
"Pertandingan melawan Bhayangkara diundur menjadi 8 Nopember mendatang," jelas Rosid.
Pada dua laga usiran ini, Madura United akan berhadapan dengan Barito Putera (8/11/2017) dan Bhayangkara FC (8/11/2017)
Ini bukan kali pertama Madura mendapat sanksi partai usiran.
Musim lalu, Madura United juga mendapat sanksi laga usiran dalam pelaksanaan TSC 2016.
Dua laga usiran yang diberikan oleh PT GTS selaku pengelola TSC sehingga laga digelar di Stadion Delta Sidoarjo.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | suryamalang.tribunnews.com |
Komentar