Usai kejadian yang menimpa Choirul Huda, Persela Lamongan kembali mendapat musibah.
Saat menghadapi Borneo FC, Kamis (19/10/2017), Sandi Septian, gelandang muda Persela mengalami insiden yang menyebabkan patah tulang selangka karena ditendang Flavio Beck Junior, gelandang tengah Borneo FC.
Sandi Septian pun mengerang kesakitan di tengah lapangan usai mendapat benturan keras tersebut.
Sontak membuat seluruh pemain dan tim cemas karena insiden Choirul Huda benar-benar menjadi pukulan telak bagi Persela.
Ditambah kepemimpinan wasit yang dinilai tak tegas dan tak adil dalam memimpin, serta hanya memberikan kartu kuning untuk Flavio.
(BACA JUGA: Egy Maulana Vikri Dapat Tawaran Trial dari Real Madrid)
Hal itu membuat Agung Pribadi angkat bicara.
Mantan pemain Persib Bandung itu mengaku peran wasit sangat diperlukan untuk melindungi pemain saat pertandingan.
Apabila wasit tidak tegas, maka akan dapat membahayakan keselamatan dan nyawa pemain.
"Kejadian Choirul Huda baru saja kemarin. Kami masih sangat berduka."
"Sekarang harus kembali melihat rekan kami patah tulang." ujar Agung Pribadi seperti dikutip BolaSport.com dari Surya.co.id.
(BACA JUGA: Pemain Persela Patah Tulang, Aji Santoso Kritik Keras Kepemimpinan Wasit hingga Istigfar)
Agung Pribadi mengaku tidak tenang jika dipimpin oleh wasit yang demikian.
Bagi Agung, wasit seharusnya lebih mengutamakan keselamatan pemain, melihat beratnya kesalahan yang dilakukan dan memberikan sanksi setimpal.
Terlepas dari itu semua, Agung mengharapkan agar wasit lebih dapat berlaku adil karena nyawa dan keselamatan menjadi nomor satu.
"Kalau terjadi apa-apa, bahaya juga ke pemain. Ini sebagai contoh, kalau ada kejadian kayak gitu cuma kartu kuning."
"Ini sama saja tidak ada ketegasan buat melindungi pemain," imbuh Agung.
(BACA JUGA: Setelah Kepergian Choirul Huda, Persela Kembali dapat Masalah)
Seperti diketahui, wasit Annas Apriliandi yang memimpin laga pekan ke-30 Borneo FC melawan Persela Lamongan di Stadion Segiri Samarinda dinilai tidak tegas.
Ia hanya mengganjar Flavio dengan kartu kuning, padahal jelas-jelas dengan sengaja dan tinggi mengangkat kaki yang mengenai dada Sandi hingga mengalami patah tulang selangka.
Kini Sandi Septian harus dirawat intensif di RSUD Dr Wahab Syahrani untuk mendapat pertolongan medis.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | surya.co.id |
Komentar