Pelatih Persija Beberkan Alasan Tak Membawa Banyak Pemain Inti Lawan Borneo

Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra, memberikan alasannya tak membawa beberapa pemain terbaiknya pada laga tandang kontra Borneo FC, Sabtu (28/10/2017).

Pemain-pemain inti seperti Ismed Sofyan, Willian Pacheco, Rezaldi Hehanussa, tak dibawa dalam lawatan pada pekan ke-32 Liga 1 ini.

Perubahan juga terjadi di sektor penjaga gawang dengan dimainkannya Rizky Darmawan untuk pertama kalinya musim ini.

Namun itu terjadi karena kiper utama Andritany Ardhiyasa tak bisa bermain akibat akumulasi kartu kuning.

Padahal laga ini terbilang penting bagi Persija untuk mencuri poin untuk menjaga asa bermain di kompetisi Asia musim depan.

Sang arsitek menyebut bahwa rotasi adalah hal yang wajar dan semua pemain yang tampil dalam pertandingan harus diberikan kepercayaan.

"Kami dari awal musim banyak bicara sama pemain. Sepak bola bicara soal 11 pemain yang bermain di lapangan," kata pelatih yang akrab disapa Teco itu usai laga.

"Saya sering bicara sama pemain untuk tetap profesional. Ketika pemain saya pasang di pertandingan, mereka harus selalu siap," ujarnya menambahkan.

Secara khusus, dia memuji penampilan Rizky Darmawan pada laga pertamanya ini.

Kiper muda berusia 23 tahun itu beberapa kali sukses menggagalkan peluang-peluang yang didapat tuan rumah.

"Kita bisa menang karena semua pemain siap. Rizky, kiper yang baru bermain juga bisa membantu tim, dia juga komitmen untuk selalu siap bermain," kata mantan pelatih fisik Persebaya Surabaya itu.

"Rizky Darmawan kiper bagus, punya kualitas bagus. Dia tak main banyak karena kita punya Andritany yang merupakan kiper paling bagus di Indonesia. Rizky bisa bantu tim, dia menyelamatkan beberapa peluang striker Borneo," katanya memuji.

Persija menang 2-1 atas Borneo dalam pertandingan yang digelar di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (28/10/2017).

Macan Kemayoran sukses membalikan keadaan setelah sempat tertinggal gol cepat di babak kedua yang dicetak Sultan Samma.

Dua gol balasan Persija dicetak oleh Ramdani Lestaluhu dan Bambang Pamungkas.