Arema FC tampaknya benar-benar menerima tamparan dari performa buruk mereka di Liga 1 musim ini.
Menjadi tim favorit juara Liga 1, skuat berjulukan Singo Edan justru gagal bersaing di papan atas klasemen kompetisi.
Tim berlambang singa tersebut justru menjadi pernghuni papan tengah klasemen sementara Liga 1 hingga pekan ke-32.
Tak pelak, tim manajemen Singo Edan lantas mengeluarkan wacana penggunaan jasa pelatih fisik asing untuk timnya.
Terlihat, sepanjang gelaran Liga 1 problem yang menerpa tim kebanggaan Aremania tersebut berada pada kestabilan fisik.
(Baca Juga: Saksikan! Live Facebook Kedatangan Skuat Persib Bandung di Bandara Adi Soemarmo Solo, Kamis Pukul 07:30 WIB)
Terlebih pada beberapa pertandingan, Arema FC selalu kedodoran dan tak lagi bergairah kala laga memasuki 45 menit kedua.
Menanggapi hal tersebut, pelatih Arema FC, Joko Susilo, sangat mengamini apa yang diprogramkan oleh jajaran manajemen.
Dikutip BolaSport.com dari SuryaMalang.com, arsitek asal Cepu tersebut menilai bahwa keputusan manajemen adalah langkah tepat.
"Saya rasa di tim mana pun di dunia ini, pelatih fisik, terapist dan juga dokter tim merupakan kebutuhan primer tim.
"Jadi memang sudah selayaknya tim Arema FC memenuhi hal itu," tandas eks pemain Arema era Galatama tersebut.
(Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia Vs Timor Leste, Kick Off Kamis Pukul 10 Pagi!)
Pelatih yang juga akrab dengan sapaan Gethuk itu mengakui masalah yang berada pada kubu timnya saat ini, yakni faktor fisik yang mengendur.
Terutama kala Singo Edan melakoni lawatan ke markas Persipura Jayapura pada pekan ke-32, Minggu (29/10/2017) lalu.
Sempat unggul satu gol hingga akhir menit pertandingan, Singo Edan justru terkandaskan pada sepuluh menit akhir laga.
"Saat menghadapi Persipura, pemain yang ada sebenarnya belum terlalu maksimal dari sisi fisik."
"Tetapi kami tidak punya pilihan lain saat itu lantaran sejumlah pemain utama harus absen karena berbagai alasan," bebernya.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | http://suryamalang.tribunnews.com |
Komentar