Komisi Banding (Komding) baru saja menganulir keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI ihwal sanksi empat laga usiran untuk Madura United. Sebagai gantinya, Madura United disanksi dua laga dan denda sebesar Rp 500 juta.
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menyebut sanksi tersebut sangat dahsyat bagi pihaknya. Denda dengan nominal yang begitu besar dirasa sangat memberatkan lantaran Liga 1 ini sudah memasuki tahapan di akhir musim.
Kondisi makin berat untuk Laskar Sape Kerap karena pada dua laga kandang tersisa, mereka tidak akan mendapatkan pemasukan mengingat laga digelar tanpa penonton. Karena itu, Haruna mengaku hanya bisa pasrah dengan sanksi tersebut.
“Kami hanya bisa pasrah dan berusaha memenuhi sanksi dahsyat tersebut, karena dalam dua laga home ke depan tidak mendapatkan pemasukan tiket,” kata Haruna dalam rilis yang diterima oleh BolaSport.com.
Sindiran Keras Madura United atas Aksi Walk Out Persib Bandung https://t.co/ECeZ4FJCwR
— BolaSport.com (@BolaSportcom) November 4, 2017
Haruna memang menerima sanksi tersebut. Tapi, di sisi yang lain, Haruna juga menagih apa yang menjadi kewajiban PSSI untuk Madura United. Menurut Haruna, PSSI masih menunggak hutang dari kompetisi TSC 2016 yang lalu.
“Semoga saya PSSI [PT LIB], juga segera melunasi hutang musim lalu dan segera memperjelas hak kami atas TV share, ranking, dan saham yang dijanjikan di awal kompetisi,” tuntut Haruna.
Selain itu, Haruna juga meminta segala kejadian yang terjadi pada Liga 1 2017 ini dijadikan sebagai bahan evaluasi bersama. Mantan Manajer Persebaya Surabaya ini berharap kompetisi musim depan berjalan dengan lebih baik lagi.
“Selama ini klub terbebani kewajiban dengan tunai, sementara hak klub belum jelas. Sedihnya lagi, 40 persen media iklan klub dikuasai PT LIB Ayo sama-sama berbenah untuk musim depan, keseimbangkan hak dan kewajiban,” ujar Haruna.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar