Perjuangan habis-habisan Bali United saat mengalahkan tuan rumah PSM dengan skor tipis 0-1 di Stadion Andi Matalata, Makasar pada Senin (6/10/2017) terasa sia-sia.
Kekecewaan Bali United muncul setelah adanya keputusan terbaru PSSI yang memberikan tambahan 2 poin gratis kepada tim Bhayangkara FC atas pertandingannya melawan Mitra Kukar pada tanggal 3 Nopember lalu.
Keputusan telat PSSI tersebut membuat kubu Bali United merasa sangat kecewa.
Bahkan staf pelatih, ofisial dan beberapa pemain yang ditemui BolaSport.com usai latihan Rabu (8/10/2017) pagi di Lapangan Trisakti Legian mengaku marah, resah dan menuding ada konspirasi besar dibalik keputusan tersebut.
"Sudah pasti kami kecewa sekali dengan keputusan PSSI ini. Ada apaan ini?. Kok baru sekarang. Padahal pertandingannya sudah lewat jauh hari. Lah. Masalah Persib saja belum ada keputusannya disangksi atau tidak. Ini malah lebih dahulu soal laga Mitra Kukar dengan Bhayangkara itu." ungkap I Made Pasek Wijaya, asisten pelatih Bali United.
"Apa ada konspirasi dibalik itu?," tanya Eko Purdjianto, asisten pelatih Bali United yang lain.
(Baca Juga: Tiga Nomine Pemain Terbaik Liga 1 2017 Tanpa Pemain Lokal)
Mitra Kukar disanksi komdis PSSI karena memainkan pemain mereka yang terkena akumulasi kartu merah, Mohamed Sissoko pada laga melawan Bhayangkara FC, Jumat (3/11/2017) lalu.
Berdasarkan surat PSSI no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tanggal 5 November 2017, komdis PSSI memutuskan pertandingan ini berakhir untuk kemenangan Bhayangkara FC dengan skor 3-0 atas Mitra Kukar.
Surat yang ditanda-tangani Ketua Komdis PSSI, Asep Edwi Firdaus ini juga memutuskan Mitra Kukar dikenakan sanksi denda sebesar 100 juta Rupiah karena melanggar Pasal 55 Kode Disiplin PSSI.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar