Laga tandang Bali United ke markas PSM Makassar di Stadion Andi Matalata, Makasar, Senin (6/10/2017), menyisahkan banyak sekali cerita yang akan terus dikenang bagi seluruh tim Bali United, baik itu staf pelatih, ofisial maupun pemain.
Cerita saat berkunjung ke kota yang terkenal dengan julukan kota Daeng tersebut semuanya "menyeramkan" bagi tim Bali United.
Mulai awal tiba di Bandara Hassanudin, dalam perjalanan menuju Hotel, saat latihan sekaligus uji coba lapangan hingga berangkat ke stadion dan pasca-pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 0-1 untuk tuan rumah itu.
Pada awal menginjakan kaki di tanah Makasar, intimidasi bahkan sudah dirasakan Bali United. Seperti disampaikan asisten pelatih Eko Purdjianto.
Mantan bek timnas PSSI Primavera ini mengaku dirinya diikuti terus oleh salah satu oknum panpel setempat dan bahkan mendapatkan ancaman.
Bali United Naik Pitam dengan Sanksi Telat Komdis PSSI pada Mitra Kukar https://t.co/bllGYzqg9M
— BolaSport.com (@BolaSportcom) November 8, 2017
Demikian pula waktu di ruang ganti pemain sebelum pertandingan, oknum panpel tersebut bersitegang dengan asisten pelatih yang baru lulus ujian lisensi A AFC tersebut.
'Kami kesana sudah diberi shock therapy dari awal. Salah satunya ketika di ruang ganti sebelum pertandingan. Lilipaly didorong oleh oknum panpel ini sambil menanyakan 'kamu siapa?," kata Eko.
"Saya yang tidak terima dengan perlakuan kasar dia kepada Lilipaly, balik nanya. 'Kamu dorong-dorong pemain saya, kenapa?. Mungkin orang ini dendam dengan saya. Hingga selesai pertandingan itu, dia nyari dan tendang kaki saya," cerita Eko dibenarkan rekannya I Made Pasek Wijaya yang juga menyaksikan dua pemainnya Ricky Fajrin Saputra dan I Gede Sukadana dipukul oknum ofisial PSM.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar