Madura United harus terima menyelesaikan laga melawan Bhayangkara FC dengan delapan pemain saja di atas lapangan.
Kondisi tersebut terjadi karena wasit Seyed Vahitd Kezemi memberi kartu merah pada tiga pemainnya.
Laga tunda lanjutan Liga 1 antara Madura United melawan Bhayangkara FC, Rabu (8/11/2017) malam berjalan panas sejak menit-menit awal.
Wasit Kezemi total mengeluarkan delapan kartu kuning dan tiga kartu merah di laga ini.
Kinerja wasit tersebut mendapatkan sorotan dari winger Madura United, Bayu Gatra.
Menurut Bayu, Kezemi sejatinya memimpin laga dengan berat sebelah. Dalam beberapa momen, ia terlihat tidak bisa mengambil keputusan dengan tegas.
“Menurut saya ketegasan wasit pada pertandingan ini sangat kurang. Contohnya soal Peter Odemwingie, tadi yang jelas itu Indra Kahfi mau mematahkan kaki Peter, tapi wasit tidak melihat itu sebagai bahaya,” keluh Bayu.
(Baca Juga: Usai Baku Hantam, Ini Potret Kedekatan Stefano Lilipaly dan Sylvano Comvalius Saat Latihan)
Meksipun kehilangan pemain, Madura United tetap tampil spartan selama 90 menit.
Manajer Madura United Ungkap Ada Upaya Negosiasi Sebelum Lawan Bhayangkara FC https://t.co/6os9qp910k
— BolaSport.com (@BolaSportcom) November 9, 2017
Laskar Sape Kerrap memberikan perlawanan sengit meski pada akhirnya tidak bisa menghindari kekalahan dengan skor 3-1 pada laga di Stadion Gelora Bangkalan.
Meski kalah, Bayu menilai bahwa Madura United tidak perlu berkecil hati.
Ia yakin jika perjuangan di atas lapangan akan lebih diingat dengan cara yang positif.
Bayu juga merasa bangga dengan apa yang sudah ditampilkan pada laga ini.
“Kami dengan sembilan pemain mampu mencetak gol, lalu kehilangan satu pemain lain, hilang satu pemain lagi. Saya sangat bangga dengan teman-teman yang berjuang keras pada pertandingan hari ini,” ucap Bayu.
“Kami yang berada di lapangan berjuang mati-matian untuk menjaga nama baik warga Madura,” tutup mantan pemain Bali United tersebut.
| Editor | : | Stefanus Aranditio |
| Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar