Butuh waktu yang lama untuk dapat membangun kompetisi usia muda berjalan konsisten.
Salah satunya adalah anggaran yang cukup untuk menjalankan kompetisi junior.
Oleh karena itu, kompetisi junior berjenjang harus bisa ditopang pihak ketiga selain PSSI sebagai federasi.
Tapi menurut Direktur Kompetisi dan Operasional, Risha Adi Wijaya, mencari sponsor adalah perkara yang cukup sulit.
Apalagi, kompetisi U-19 masih termasuk kedalam kategori amatir.
Namun menurut Risha, cukup berat jika harus menjual kompetisi usia muda yang bersifat amatir ke pihak sponsor.
“Yang musti diperhatikan Liga U-19 ini kan amatir, jadi saya tak bisa komentar banyak karena PT LIB itu mengatur, mengontrol, menjalankan liga profesional saja.
(Baca Juga: PT LIB: Bhayangkara FC Belum Resmi Juara)
"Ini karena kami dipercaya saja sebagai operator Liga 1 U-19 oleh PSSI, sebetulnya kan yang termasuk liga profesional U-21," ucap Risha.
"Kalau bicara U-21 dan senior mengenai mekanisme bisnisnya, saya bisa menjawab," timpal Risha kepada BOLA.
Namun, PT LIB sebagai operator mengaku optimistis jika melihat gelaran Liga 1 U-19 kali ini.
Hal itu dapat terlihat di laga final ajang tersebut, bagaimana animo penonton yang sangat bagus.
Padahal, pertandingan itu merupakan kompetisi tingkat junior.
"Itu luar biasa, saya pikir Liga U-19 ini pasti bisa menyedot animo sponsor, tapi kembali lagi kepada PSSI selaku federasi yang mengatur karena kompetisi junior itu kan orientasinya bukan bisnis," tutur Risha Adi Wijaya.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar