Striker Bali United, Sylvano Comvalius, menjadi sosok yang sangat perkasa di puncak daftar pencetak gol Liga 1 dengan total torehan 37 gol.
Jumlah gol Comvalius tersebut juga sukses memecahkan rekor fantastis di sepanjang sejarah Liga Indonesia.
Bomber asal Belanda tersebut berhasil memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang eks penyerang Bandung Raya, Peri Sandria, dengan torehan 34 gol sejak musim 1994-1995 atau 23 tahun terakhir.
Comvalius memecahkan rekor tersebut saat mencetak dua gol yang membuat membuat Bali United menang 3-2 atas Sriwijaya FC pada lanjutan pertandingan Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Senin (30/10/2017).
Jika ke-37 gol yang berhasil dicetak Comvalius tersebut dipilah-pilah berdasarkan menit tercipta, maka dapat terlihat bahwa penyerang berusia 30 tahun itu paling ganas mencetak gol di awal dan jelang akhir laga.
Berdasarkan data dari Labbola, total ada delapan gol yang berhasil dicetak Comvalius dalam 15 menit pertama pertandingan.
Gol paling cepat yang pernah dicetak Comvalius terjadi pada laga di mana ia sukses memecahkan rekor Peri Sandria menghadapi Sriwijaya FC.
Saat itu, Comvalius mencetak gol dalam waktu dua menit setelah sukses mengeksekusi penalti.
Pada periode 15 menit terakhir pertandingan, pemain kelahiran Amsterdam itu bahkan lebih ganas lagi dengan mampu mencetak total sembilan gol.
Berikut daftar menit terciptanya gol-gol Comvalius bersama Bali United di Liga 1 2017:
- 1'-15': 8 Gol
- 16'-30': 4 gol
- 31'-45'+: 6 gol
- 46'-60': 4 gol
- 61'-75': 6 gol
- 76-90'+: 9 gol
Selain memilah menit terciptanya gol, proses terjadinya ke-37 gol yang berhasil dicetak Comvalius itu juga menunjukkan bahwa ia merupakan striker serba bisa.
Buktinya, Comvalius tidak hanya mengandalkan kaki kanan sebagai senjata utamanya, tetapi juga dengan kaki kiri dan kepala.
Selain 20 gol yang berhasil dicetak Comvalius melalui kaki kanan, ia juga sukses mencetak 10 di antaranya menggunakan kaki kiri dan tujuh lainnya menggunakan tandukan kepala.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | Labbola |
Komentar