BOLASPORT.COM – Mayoritas kompetisi di Asia Tenggara telah menyelesaikan perjalanan pada musim 2017, termasuk Liga Super Malaysia dan Liga 1, kasta tertinggi Liga Indonesia.
Setelah kedua kompetisi negara bertetangga ini selesai, isu terkait bursa pemain pun langsung mengemuka.
Kebijakan baru di Liga Super Malaysia yang memberikan slot khusus pemain Asia Tenggara untuk musim 2018, membuat sejumlah pemain Indonesia dikaitkan dengan klub Negeri Jiran.
Duo Bhayangkara FC, Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn, adalah pesepak bola dari Liga 1 yang dikaitkan dengan klub Malaysia.
Walau Selangor FA belum memberikan keterangan, Evan Dimas dikabarkan menuju klub itu lalu Ilham Udin sedang nego.
(Baca juga: Menang Tipis, Awal Manis Persebaya pada 8 Besar Liga 2)
Selain itu, Febri Hariyadi, Terens Puhiri, Septian David Maulana serta pemain asing di Liga 1, Sylvano Comvalius dan Wiljam Pluim juga jadi bahan buruan klub Negeri Jiran.
Namun, klub-klub Indonesia juga punya kesempatan melakukan perburuan terhadap pemain dari Liga Super Malaysia.
BolaSport.com merangkum pesepak bola dari klub kasta tertinggi Liga Malaysia yang layak diburu tim Indonesia.
Berikut ini lima pemain tersebut:
KEN ILSO LARSEN
Striker asal Denmark ini masuk Asia Tenggara per 2015 dengan gabung Home United, salah satu klub S-League atau Liga Singapura.
Ken Ilso dua musim main di Liga Singapura sebelum akhirnya hijrah ke Liga Super Malaysia untuk gabung Kedah FA pada 2017.
Bersama Home United, pemain berusia 30 tahun ini sempat jadi pencetak gol terbanyak kedua Liga Singapura musim 2016.
Dia menyumbang 19 gol semusim.
Lalu musim ini, Kedah FA dibawanya menjuarai Piala FA Malaysia dan menjadi runner-up Piala Malaysia.
Bersama Kedah FA, eks pemain klub Liga Jerman, Fortuna Dusseldorf ini mencetak 15 gol di Liga Super Malaysia.
Ken Ilso juga memenuhi syarat sebagai marquee player, karena selain pernah bermain di Liga Jerman, juga pernah jadi bagian klub Liga Belanda, SC Heerenveen.
Tentunya, jika Liga 1 masih akan memakai pemain asing dengan status marquee player.
Gelandang berusia 26 tahun ini cukup cemerlang musim ini bersama T-Team FC asuhan Rahmad Darmawan.
Nor Hakim Hassan jadi tiga pemain lokal Malaysia yang masuk 10 besar pencetak gol Liga Super Malaysia 2017.
Dia menyumbang lima gol bagi T-Team FC, walau timnya agak terseok.
Nor Hakim bisa dimaksimalkan karena dia cocok dan makin maksimal setelah ditangani RD, sapaan Rahmad.
UGOCHUKWU UKAH
Defender yang satu setengah musim terakhir jadi bagian Selangor FA ini adalah tipe bek tangguh dengan adaptasi cepat.
Ugo Ukah adalah pesepak bola kelahiran Italia yang memiliki paspor Nigeria dan pernah membela timnas negara Afrika itu.
Sama seperti Ken Ilso, dia bisa jadi pemain berstatus marquee player.
Sebab, Ugo Ukah pernah main untuk Reggiana saat klub itu masih main di Liga Italia atai Serie A musim 2002-2003.
Indonesia bukan negara asing bagi pesepak bola kelahiran Spanyol yang baru dapat kwarganegaraan Malaysia itu.
Sebab, Kiko Insa pertama kali berkarier di Asia Tenggara main untuk Arema FC pada 2015.
Pemilik nama lengkap Francisco Javier Insa Bohigues ini adalah pemain bertahan yang bisa dimaksimalkan sebagai gelandang bertahan.
Kiko Insa juga memiliki kemampuan adaptasi dengan sepak bola Indonesia dengan cepat.
Walau, dia gagal bersinar bersama Bali United lalu pindah ke Pahang FA di Liga Super Malaysia per musim 2017.
Pemain berusia 29 tahun ini salah satu gelandang anggota timnas Malaysia yang punya kemampuan bagus plus punya jiwa kepemimpinan.
Baddrol Bakhtiar sejak usia 17 tahun merasakan atmosfer Liga Super Malaysia.
Dia jadi bagian penting klub satu-satunya yang dibelanya di Negeri Jiran, Kedah FA sejak 2005.
(Baca juga: Kejutan! Tak Sebut Evan Dimas, Pelatih Selangor FA Pastikan Belum Lepas Andik Vermansah)
Baddrol pernah merasakan trial bersama klub Liga Inggris, Chelsea selama dua pekan pada 2008.
Lalu pada 2011, dia pernah dikaitkan dengan klub Inggris lainnya, Wigan Athletic untuk trial.
Baddrol salah satu gelandang dengan kualitas bagus dari Negeri Jiran.
Bersama Kedah FA, dia sudah memberikan tiga trofi Piala Malaysia (2007, 2008, dan 2016).
Lalu dia jadi bagian klub ini saat dua kali menjuarai Liga Super Malaysia pada musim 2006-2007 dan 2007-2008.
(Baca juga: Tujuh Laga Tanpa Menang Lalu Dikecam, Kata-kata Pelatih Timnas Malaysia Mengharukan)
Saat Kedah FA tiga kali menjuarai Piala FA Malaysia (2007, 2008, dan 2017), Baddrol juga jadi bagian tim itu.
Bersama timnas U-23 Malaysia, Baddrol pernah membuat Indonesia menangis pada final SEA Games 2011.
Kala itu, Baddrol Cs merebut emas dan dia bertindak sebagai kapten tim.
Sebelumnya pada 2009, dia juga jadi bagian timnas U-23 Malaysia yang merebut emas SEA Games.
Baddrol juga jadi bagian timnas Malaysia saat jadi runner-up Piala AFF 2014.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar