Ibarat nasi, kini sudah jadi bubur, jadi tak perlu lagi ada ucapan penyesalan. Sebab, Semen Padang secara regulasi kompetisi sudah degradasi dari Liga 1. Musim depan, klub kebanggaan Urang Awak akan bermain di Liga 2.
CEO Semen Padang, Iskandar Lubis, mengaku siap dievaluasi atas pencapaian klubnya.
Namun kepada media, melalui media officer Semen Padang, dia masih saja berharap akan ada kebijakan baru PSSI agar timnnya tetap di Liga 1.
Iskandar mengakatakan, masih punya harapan untuk tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Asa itu terkait perubahan format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah.
(Baca juga: Tujuh Laga Tanpa Menang Lalu Dikecam, Kata-kata Pelatih Timnas Malaysia Mengharukan)
Dengan demikian, jumlah tim perserta akan bertambah dari 18 menjadi 22.
Dari jumlah tersebut, lalu dibagi menjadi dua grup, Barat dan Timur.
Sebagai bentuk upaya itu, manajemen Semen Padang sudah mengirim surat usul kalau musim depan kompetisi menjadi dua wilayah.
Manajer Semen Padang, Win Benardino juga mengakui hal itu, walau dia sedikit lebih fleksibel.
(Baca juga: Menang Tipis, Awal Manis Persebaya pada 8 Besar Liga 2)
Menurut WIn, dia lebih fokus memikirkan persiapan musim depan.
"Kalau harus degradasi, kami akan tetap fokus dengan harapan musim berikutnya kembali ke Liga 1," tuturnya.
"Kami akan tetap ada dan akan tetap eksis di kancah sepak bola Indonesia,” kata Win.
Win juga menjelaskan, semua pemain sudah diliburkan, karena rata-rata kontrak mereka berakhir antara November dan Februiari 2017.
(Baca juga: 5 Pemain Liga Super Malaysia yang Layak Diburu Klub-klub Indonesia untuk Musim 2018)
Mes pemain yang terletak di samping atau sebelah barat pabrik Semen Padang, kini sudah sepi.
Baik pemain lokal maupun asing, mereka sudah pulang kampung.
Hanya Cassio de Jesus dan Irsyad Maulana yang masih tinggal di mes.
Keinginan Semen Padang untuk menambah klub Liga 1 dan dibagi menjadi dua wilayah, sejauh ini belum ada respons positif dari PSSI.
Selain akan ada pertemuan segitiga antara klub, PT LIB (Liga Indonesia Baru), dan PSSI pada 25 November 2017, perubahan format kompetisi harus berdasarkan keputusan kongres.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar