Doa orang teraniaya, mungkin istilah tersebut kurang lebih menggambarkan kondisi gelandang Perseru Serui, Ryutaro Karube ketika awal memulai kariernya di Indonesia.
Cerita berawal saat Ryu datang ke Indonesia karena diiming-imingi kontrak bagus oleh Semen Padang (SP).
Dalam rencana pelatih Semen Padang kala itu, Nil Maizar, Ryu akan diplot menggantikan Ko Jae-sung atau mengisi stok pemain Asia. Akan tetapi, negosiasi Ryu dan SP pun tak berjalan mulus.
Nasib Ryu pun digantung oleh SP dan membuat dia luntang-lantung di Jakarta sembari menunggu kepastian.
(Baca Juga: Winger Chelsea Pertanyakan Kebijakan Transfer Antonio Conte)
“Awalnya saya ke Indonesia karena SP menginginkan saya menggantikan pemain Asia nya. Akan tetapi akhirnya saya hanya menunggu ketidak pastian tentang kontrak itu. Mereka bilang tidak bisa memutus kontrak pemain Asia nya (Ko Jae-sung),” ujar Ryu pada BolaSport.com.
Ketika Ryu merasa dipermainkan SP, Ryu mencoba mengadu nasib ke Persiba Balikpapan.
Hal ini berawal dari Masahito Noto, pemain asing Persiba yang dicoret pada putaran pertama. Noto sudah bersahabat dengan Ryu sejak lama. Oleh karena itu, Noto menawarkan Ryu untuk menggantikannya di Persiba.
Nasib apes pun lagi-lagi dialami Ryu.
Ryu yang saat tes di Persiba hanya diberi waktu 15 menit saja akhirnya ditolak oleh Milomir Seslija, pelatih Persiba saat itu.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar