Tantangan besar dirasakan oleh Joko Susilo setelah resmi ditunjuk oleh manajemen Arema FC sebagai pelatih kepala. Pelatih yang akrab disapa Getuk itu mengaku beban di pundaknya kini lebih berat dibandingkan musim lalu.
"Perbedaannya hanya satu. Tanggung jawab penuh sekarang di saya. Bismillah Insyaallah saya akan melaksanakan amanah ini dengan seluruh kemampuan dan energi," ungkap Joko saat sesi konferensi pers di kantor Arema FC Jalan Kertanegara no 7 Kota Malang pada Kamis (30/11/2017) siang.
Pada Liga 1 lalu, Joko memang bekerja separuh jalan. Dia melanjutkan tongkat estafet Aji Santoso yang dicoret oleh manajemen Arema FC di paruh musim kompetisi.
Pergantian pelatih di paruh musim itu ternyata tidak berdampak banyak. Bahkan saat dipegang Joko, kekalahan terbesar sempat dialami Arema FC saat kalah telak dengan skor 6-1 dari Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Itu merupakan kekalahan terbesar kedua, setelah di putaran pertama mereka kalah 4-0 dari Persela Lamongan.
(Baca Juga: 3 Klub Era Perserikatan Promosi ke Liga 1, Ini Pernyataan CEO PSM Makassar)
Akan tetapi, saat itu tim masih dipegang oleh Aji Santoso. Arema FC hanya mampu mengakhiri kompetisi dengan berhenti di urutan 9 klasemen sementara dengan raihan 49 poin.
Kini Joko membawa harapan baru untuk Aremania. Secara pribadi dia siap maksimal dwngan target yang tidak main-main.
"Saya pribadi menargetkan yang terbaik. Kita tidak main-main, karena kita membawa harapan Aremania. Tentu untuk meraih hasil terbaik yang kita inginkan tidak mudah, kita harus berjuang," tutur Joko.
Kendati beberapa kali menjadi pelatih kepala Arema FC, namun baru kali ini Joko ditunjuk langsung di awal musim kompetisi. Sebelumnya dia pernah menjadi pelatih caretaker menggantikan Suharno (meninggal dunia), sampai akhirnya Arema FC menunjuk Milomir Seslija kala itu dan Joko sebagai asisten pelatih.
Terakhir pangkat Joko naik lagi sebagai pelatih kepala pada paruh musim Liga 1 dengan menggantikan Aji Santoso.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar