Manajemen Arema FC menerapkan sistem baru untuk mengabarkan perkembangan klub di setiap harinya.
Perkembangan kali ini terkait dengan sang pelatih Arema FC, Joko Susilo.
Jika biasanya Arema FC membebaskan media untuk mewawancarai Joko Susilo, kali ini Singo Edan mulai memberikan batasan.
Batasan yang diberikan manajemen yakni Joko Susilo tidak boleh diwawancarai.
Peraturan baru tersebut mulai diberlakukan pada pekan lalu.
(Baca Juga: Andik Vermansah Dirumorkan Pulang ke Indonesia, Bos Johor DT Kenang Pengaruh Sang Pemain Bagi Liga Malaysia)
Ketika ada hal apapun yang perlu diklarifikasi, media hanya diperbolehkan untuk mendapatkan konfirmasi dari Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Namun pada hari Rabu (6/12/2017), Arema FC mengundang para awak media untuk menjelaskan tujuan aturan tersebut.
Sudarmaji mengungkapkan salah satu alasannya jika Arema FC ingin memproteksi Gethuk, sapaan akrab Joko Susilo, agar bisa lebih fokus untuk melatih Arema FC.
Sudarmaji pun mengatakan bahwa Gethuk mempunyai tugas yang cukup berat untuk membentuk tim musim depan.
(Baca Juga: Ucapan Mengharukan Nelo Vingala Setelah Tak Lagi Menjabat sebagai Pelatih Timnas Malaysia)
Selain itu, Sudarmaji ingin agar para awak media lebih menempatkan substansi pertanyaan pada narasumber yang tepat.
"Misalnya jangan tanyakan masalah kontrak pemain ke coach Joko,"
"Atau pun masalah pemain itu gajian atau tidak. Itu kan yang mengerti manajemen," ujar Sudarmaji seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Akan tetapi, Sudarmaji mengatakan bahwa untuk selanjutnya, awak media diperbolehkan untuk bertanya ke Gethuk perihal teknis saja.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | Tribun Jatim |
Komentar