Kepergian pemain timnas U-19 Indonesia milik Madura United menuju PS TNI, benar-benar mengejutkan publik dan menjadi pukulan telak khususnya bagi para pendukung Madura United.
Kepindahan Rifad menuju PS TNI dilatarbelakangi oleh status pemain berusia 18 tahun tersebut sebagai prajurit TNI.
(Baca Juga: Ditawari Gaji Dua Kali Lipat, Pemain Terbaik Liga 2 Musim 2017 Resmi Berseragam Klub Ini Musim Depan)
Padahal, sebelumnya Presiden Madura United, Achsanul Qosasi telah memberikan pengunguman bahwa pemain tersebut akan bertahan.
Achsanul menyebut bahwa Rifad akan tetap berseragam Madura United hingga 2019 mendatang.
Menanggapi keputusan PS TNI tersebut, Achsanul menyampaikan bahwa Madura United akan merelakan Rifad asalkan untuk perang membela negara, bukan untuk bermain sepakbola.
"Jika Rifad Marasabessy, dipanggil TNI untuk perang membela negara, dengan lkhlas saya relakan," ujar Achsanul Qosasi, Rabu (6/12/2017).
"Tetapi jika untuk juga bermain sepakbola, sebaiknya jangan dipaksakan. Karena bermain sepakbola tidak termasuk dalam sumpah prajurit," tuturnya menambahkan.
(Baca Juga: Ini Bantahan Yeyen Tumena Terkait Kabar Ia Menawari Asnawi Mangkualam Tempat di Bhayangkara FC)
Bagi Achsanul, pemanggilan pemain Timnas U-19 itu untuk bergabung bersama pemain berstatus tentara lainnya bukan bagian dari sumpah prajurit.
Mnurut Achsanul, bek sayap kelahiran Tulehu tersebut merupakan pemain profesional dan dikontrak secara profesional.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | surabaya.tribunnews.com |
Komentar