Bhayangkara FC diketahui memakai Transfer Matching System (TMS) milik Persebaya Surabaya untuk mendatangkan pemain-pemain asing.
Apa yang dilakukan manajemen Bhayangkara FC mengundang amarah bagi suporter Persebaya, bonek, dan meminta klub milik Kepolisian Republik Indonesia itu segera mengembalikannya.
Persebaya pastinya akan memakai TMS miliknya setelah dipastikan promosi ke Liga 1 2018.
Selain Persebaya, terdapat PSIS Semarang dan PSMS Medan, yang melengkapi 18 klub Liga 1 2018.
(Baca Juga: Calon Rekrutan Persija, Felipe Melo, Pernah Kalahkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi)
Manajer Bhayangkara FC, Sumardji, pun mengakui bahwa pihaknya memakai TMS FIFA milik Persebaya.
Menurut Sumardji, kejadian tersebut sebenarnya merupakan hal yang simpel dan saat ini manajemen Bhayangkara FC sedang mengurusnya ke FIFA dengan dibantu oleh PSSI.
"Itu bukan sesuatu banget, jangan dipersoalkan," kata Sumardji.
"Itu domainnya PSSI sudah dijelaskan juga kan sama Pak Joko Driyono (Wakil Ketum PSSI). Kalau (Persebaya) sudah di Liga 1 dengan otomatis PSSI akan menyampaikan ke FIFA," ucap Sumardji menambahkan.
Bhayangkara FC juga sudah meminta maaf kepada Persebaya dan bonek atas kejadian tersebut melalui akun media sosialnya.
Dalam akun Instagramnya, manajemen Bhayangkara FC menyatakan respek kepada Persebaya.
"Bhayangkara FC sudah berkomunikasi dengan PSSI. Intinya Bhayangkara FC sangat menghormati Persebaya dan tidak akan menggunakan hak mereka menggunakan TMS yang mereka miliki," bunyi pernyataan Bhayangkara.
Mudah-mudahan sebelum kompetisi 2018 semuanya sudah selesai dan kita sama-sama berjuang memajukan sepak bola nasional yang muaranya tim nasional," demikian pernyataan itu.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar