Gelandang berstatus marquee player milik Persib Bandung, Michael Essien, mengalami musim buruk pada karier pertamanya di Indonesia.
Terlebih, mantan pemain AC Milan dan Chelsea tersebut pun juga menceritakan dinamika perjalanan Maung Bandung pada musim 2017.
Dikutip BolaSport.com dari Bobotoh.id, ketidak jelasan sosok pelatih Maung Bandung pada Liga 1 musim 2017 membuat langkah Persib tanpa arah.
Hal tersebut langsung dituturkan oleh Essien, terlebih dengan keputusan mundurnya Djadjang Nurdjaman pada pertengahan musim.
Perginya Djadjang dan datangnya sosok nahkoda senior berkaliber Emral Abus nyatanya belum mampu membuat Persib lebih bersuara.
(Baca Juga: Pahlawan Kejayaan Arema Kala Juara ISL 2010 Kini Tersisa 3 Pemain, Siapa Dia?)
Essien sangat merasakan hal tersebut. Gelandang berkebangsaan Ghana tersebut merasakan betul betapa tidak jelasnya sosok nahkoda Persib.
"Musim lalu sangatlah buruk bagi kami karena pada dasarnya kami seperti bermain tanpa seorang pelatih. Kami bermain seperti kami adalah orang asing."
Kini, dengan keputusan Persib untuk mendatangkan nahkoda anyar, Mario Gomez, Essien berharap agar performa klub asal Kota Kembang bisa berkembang.
Lebih-lebih, Persib Bandung mampu merebut kembali trofi juara atau setidaknya bisa bersaing dengan klub-klub kuat di papan atas.
"Tetapi saya baru tahu Persib mendatangkan pelatih asal Argentina (Mario Gomez). Mudah mudahan ia bisa membawa persib menjadi tim yang lebih baik," tandasnya.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | http://bobotoh.id |
Komentar