Musim ini ketajamannya di kompetisi domestik menurun, ia hanya mampu melesatkan 15 gol dan gagal menjadi top scorer.
Namun, kiprahnya mulai menembus kompetisi Asia.
Di Piala Asia, ia mampu membawa Istiqlol lolos hingga ke partai final meski kalah tipis 1-0 dari wakil Irak, Al-Quwa Al-Jawiya.
Meski gagal Juara Piala Asia, ia terpilih jadi pemain terbaik Piala Asia 2017.
Congratulations to #AFCCup2017 Most Valuable Player Manuchekhr Dzhalilov! pic.twitter.com/KUeNY1tjxI
— AFC Cup (@AFCCup) November 7, 2017
Bersama Istiqlol, Dzhalilov bermain sebanyak 11 kali di Piala Asia dengan tujuh gol dan dua assist.
Dzhalilov dikenal berbahaya di luar maupun dalam kotak penalti.
Tendangan jarak jauh, sundulan yang mematikan, serta penempatan posisi di dalam kotak penalti yang baik menjadikannya penyerang yang berbahaya.
Aksi Dzhalilov dipadu dengan ketajaman Alberto Goncalves dan Esteban Vizcarra akan menjadikan Sriwijaya FC tim yang menakutkan di Liga 1 musim depan.
#AFCCup2017 Superstars Manuchekhr Dzhalilov's goals fired @fcistiklol_2007 all the way to the final! pic.twitter.com/b05a9xlN9n
— AFC Cup (@AFCCup) November 29, 2017
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar