Eka Ramdani tak ubahnya anak hilang bagi Persib. Maklum, gelandang mungil jebolan SSB UNI tersebut adalah salah satu ikon Persib pada era Liga Indonesia.
Pemain yang akrab disapa Ebol ini kembali lagi ke rumah yang sebenarnya setelah mengembara sekitar enam tahun lamanya.
Keputusan Ebol untuk hengkang dari Persib pada 2011 sangat mengagetkan dan membuat gempar Jawa Barat.
Maklum, saat itu gelandang kelahiran 18 Juni 1984 ini sedang berada di usia emas.
Saat itu Eka menegaskan kepergiannya ke Persisam bukan karena uang, melainkan kepuasan dirinya sebagai pemain sepak bola profesional.
Eka mengaku sudah merasa jenuh setelah enam musim bersama Persib. Ia berharap mendapatkan suasana baru di Samarinda.
Manajemen dan bobotoh Persib kecewa dengan langkah yang diambilnya.
Mereka tak rela Ebol pindah,maklum ia sudah dianggap ikon Maung Bandung.
Kekecewaan bobotoh dilampiaskan dengan menyegel distro milik Eka di kawasan jalan Laksamana Martadinata.
Mereka juga memasang semacam police line di distro tersebut dan membakar t-shirt produk ER.
(Baca Juga: Tidak Ada Fasilitas Istimewa untuk Mario Gomez di Persib Bandung)
"Saya bisa memahani kecewaan bobotoh. Untuk itu saya minta maaf kepada manajemen Persib dan bobotoh, karena musim ini saya tidak bisa bersama Persib lagi, " ujar Eka saat itu.
Kini setelah mengembara ke sejumlah klub,dianntaranya Persisam, Pelita Bandung Raya, Semen Padang, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC, si anak hilang itu telah kembali ke Persib.
Pemain berusia 33 tahun itu mengaku kaget, tidak terbayang sama sekali dirinya akan kembali membela Maung Bandung.
Pemain yang belakangan dikenal religius ini bahagia bisa kembali ke tim yang pernah dibelanya.
"Saya pikir manusia bergerak dari satu takdir ke takdir yang lain.Saya hanya mengikuti saja," tuturnya kepada BolaSport.com.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar