PT Liga Indonesia Baru (LIB) terus melakukan perombakan untuk mematangkan kompetisi Liga 1 musim 2018.
Dilansir BolaSport.com dari maduraunited.com, LIB akan meningkatkan kapasitas dokter tim dalam mengangani pemain.
Hal tersebut juga dilatarbelakangi kasus yang menimpa Kapten Persela Lamongan, Choirul Huda.
Pada insiden tersebut, banyak yang mempertanyakan mengenai penanganan teknis pemain di lapangan.
Chief Operational Officer PT LIB, Tigor Shalom Boboy berharap dokter tim dan psikoterapis bisa memahami standar penganganan pemain.
"Setiap klub peserta Liga 1 harus memiliki dokter tim dan psyicoterapis tim dan mereka harus memahami standard penanganan pemain dalam pertandingan," ujar Tigor.
(Baca Juga: Ini yang Bikin Ismed Sofyan Absen pada Latihan Perdana Persija Jakarta)
Sehingga pada workshop ini nantinya, dokter tim dan psikoterapis akan mendapatkan penyamaan persepsi dan teknis penanganan pemain di lapangan.
Madura United sendiri memiliki satu orang dokter, dua orang psikoterapis dan satu orang Measure.
Keempat orang tersebut nantinya akan bertanggung jawab terhadap kesehatan pemain.
Namun, Harnum Occha selaku psikoterapis Madura United mengaku belum mendaptkan penyamaan persepsi dan sosialisasi regulasi dari LIB.
"Kita hanya tahunya batasan untuk masuk lapangan saat pertandingan berlangsung adalah atas perintah wasit."
"Sementara, dalam insiden benturan kadang pemain harus ditangani secara cepat dalam kondisi tertentu. Menurut kami memang penting adanya sosialisasi tersebut, utamanya teknis-teknis dalam menangani pemain saat pertandingan," ujar Occha.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | maduraunited.com |
Komentar