Federasi Sepak Bola Asia (AFC) meminta panitia penyelenggara dan manajemen Bali United untuk memangkas 25 persen kapasitas Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, saat Bali United menjamu klub asal Singapura, Tampines Rovers, 16 Januari mendatang.
Pasalnya, Stadion kebanggaan pendukung Bali United ini tak memiliki single seat atau kursi individu.
Selain itu, area atau spot kosong sebanyak 25 persen tersebut tidak bolah ditempati fans.
Apabila tetap melanggar, Bali United akan dijatuhi sanksi berat oleh AFC.
(Baca Juga: Media Asing Ramai-ramai Soroti Rekrutan Anyar Bali United)
Bukan denda uang tunai, namun Bali United akan pindah kandang dan melakoni laga kandang di negara lain.
Melansir dari bali.tribunnews.com, CEO Bali United, Yabes Tanuri, memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.
Yabes berharap agar seluruh pihak termasuk fans dan pendukung Bali United jangan main-main dengan syarat yang diberikan AFC tersebut.
"Sisa spot (25 persen) kapasitas Stadion yang dilarang diisi penonton nanti ada tanda garis putih dan kuning," kata Yabes.
"Nantinya akan diberi garis putih dan kuning buat pintu di tangga masuk dan keluar itu tidak boleh ada fans atau penonton atau siapapun yang duduk di situ," jelas Yabes Tanuri, Sabtu (16/12/2017).
Menurut Yabes, apabila hal tersebut tetap dilanggar, pengurus AFC akan mendokumentasikan pelanggaran tersebut.
(Baca Juga: Ilija Spasojevic Datang, Sriker Bali United Ini Digoda 3 Klub)
Setelah itu, Bali United tidak akan dikenakan denda atau sanksi berupa uang, namun langsung disuruh pindah kandang ke negara lain.
"Karena dianggap tidak kondusif. Dan AFC susah sering memberi sanksi keras ini kepada tim yang berlaga di kompetisi AFC," ujarnya.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | Bali.tribunnews.com |
Komentar