Sriwijaya FC yang belanja pemain bintang habis-habisan secara mengejutkan akan mendatangkan penyerang yang sudah berumur, Herman Dzumafo Epandi.
Herman Dzumafo Epandi adalah pemain naturalisasi yang kini menganggur setelah dicoret oleh PSPS Riau beberapa waktu lalu.
Pemain kelahiran Kamerun 12 Februari 1980 ini mulai menjadi pemain naturaliasi Indonesia terhitung Juli 2017.
Pemain 37 tahun tersebut rencananya akan menjalani tes medis terlebih dahulu dan jika lolos akan langsung tanda tangan kontrak.
"Ya rencana malam ini, Dzumafo akan datang tetapi tidak langsung menjadi pemain Sriwijaya FC karena masih akan menjalani tes kesehatan," ujar Ahmad Haris Sekretaris Tim Sriwijaya FC.
(Baca Juga: Final Liga 3 - Blitar United Gembira, Persik Kendal Tetap Puas)
Kedatangan Dzumafo sontak mengagetkan publik Palembang mengingat SFC telah memiliki banyak penyerang seperti Dzhalilov, Beto, Vizcarra, hingga Airlangga Sucipto.
Namun, arsitek SFC, Rahmad Darmawan mengaku Dzumafo adalah salah satu rencana dirinya dalam membangun skuar Laskar Wong Kito musim depan.
Menurutnya, Dzumafo akan menjadi target-man di lini depan karena penyerang SFC yang ada saat ini berkarakter pelari semua.
“Dzumafo ini akan jadi target dalam permainan. Untuk variasi taktik karena penting bagi tim memainkan cara berbeda dalam organisasi menyerang. Mengingat, penyerang yang kita miliki saat ini pelari semua,” ungkap RD.
Dzumafo akan menjadi pembeda dari deretan penyerang SFC, bahkan RD telah memantau Dzumafo sejak babak delapan besar Liga 2 saat Dzumafo bermain untuk PSPS Riau.
“Tapi jujur saya tahu dia tidak muda. 37 tahun. Saya kirim tim khusus ke Bandung saat delapan besar untuk melihat dia bermain bersama PSPS. Dia akan kita buat menjadi bagian dari tim. Kita butuhkan dia untuk buat sesuatu berbeda dari yang kita punya,” tutup RD.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | sumsel.tribunnews.com |
Komentar