Umuh Muchtar menyebut bersedia bila posisinya sebagai Manajer Persib Bandung diganti oleh orang lain. Hanya, lelaki 69 tahun ini punya syarat khusus.
Umuh Muchtar menyampaikan hal tersebut kepada BolaSport.com dalam wawancara khusus di kediamannya, Selasa (30/1/2018).
Berikut petikannya:
Sebenarnya, bagaimana awal Anda terlibat mengurusi Persib?
Saya sudah menjadi bobotoh sejak kecil sehingga banyak kenal pemain, pelatih, serta pengurus Persib.
Pada 2008, Wali Kota Bandung, Pak Dada Rosada, yang juga Ketua Umum Persib meminta saya menjadi Manajer Persib. Tetapi, saya tolak karena belum siap.
(Baca Juga: Persib Segera Kontrak Muchlis Hadi dan Ghozali, Ini Status untuk Andik Vermansah)
Saya memilih menjadi asisten manajer mendampingi Jaja Sutarja sebagai Manajer Persib.
Setahun kemudian, saya diangkat sebagai manajer. Setelah PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) berdiri, saya juga ditunjuk sebagai Direktur dan Komisaris.
Tetapi, sejak Mei 2011, saya mundur sebagai Direktur PT PBB dan fokus sebagai manajer tim.
Menurut Anda, siapa pemain terbaik yang pernah Anda datangkan buat Persib?
Sejauh ini Makan Konate. Dia masih yang terbaik. Selain bagus secara teknis, perilakunya juga baik. Dia juga tidak pernah neko-neko.
Bagaimana perbedaan kondisi Persib sebelum dan setelah Anda terlibat dalam tim?
Dulu Persib masih menggunakan dana dari APBD Kota Bandung.
Ketika pertama kali saya masuk manajemen, Persib pun masih dapat bantuan dari APBD. Namun, setelah menjadi PT, kami harus mencari uang sendiri.
Awalnya kami kesulitan mencari dana segar sehingga saya nekad memakai dana pribadi. Sponsor mulai berdatangan setelah ada konsorsium.
Bagaimana hubungan Anda dengan bobotoh dan kelompok suporter Persib?
Selam ini, hubungan dengan bobotoh baik, entah itu Viking, Bomber, maupun The Bomb.
Cuma, ada oknum-oknum yang berusaha mengganggu. Saya tidak mengerti siapa yang mengoordinasikan.
Kalau memang tidak suka, silakan demo biar saya tahu orang-orangnya. Kenapa sekarang sembunyi-sembunyi dan berani hanya di medsos serta website saja.
Mulai muncul suara yang meminta Anda tak lagi terlibat di Persib. Bagaimana tanggapannya?
Sampai saat ini, enggak ada dari pihak manajemen yang menyuruh saya mundur. Cuma ada antek-antek yang mengganggu.
Kalau memang tidak suka sama saya, ngomong saja biar jelas.
(Baca Juga: Pelatih Persib Bangun Kembali Mental Bermain Pemainnya)
Terus terang, saat ini saya memagari Persib jangan sampai tidak ada perwakilan orang Bandung.
Silakan bila ada yang mau mengganti saya. Namun, syaratnya harus orang Bandung yang sepaham dengan tim serta mengerti sepak bola. Menurut saya, figurnya ada di pengurus Persib yang lama.
Ada yang menyebut Anda memakai bobotoh ketika tidak sepaham dengan pelatih. Bagaimana tanggapannya?
Jangan katakan saya membawa-bawa bobotoh. Tidak ada itu. Buat apa mesti melibatkan bobotoh?
Kalau tidak sepaham dengan pelatih, saya akan langsung berbicara dengan orangnya. Mengapa harus bawa-bawa orang lain?
Bobotoh bisa menilai sendiri. Mungkin mereka mengerti di mana kesalahannya sehingga marah kepada pelatih.
Saya bisa merasakan apa yang ada di hati bobotoh karena saya juga berangkat dari bobotoh.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar