Sejak menanangani Persib Bandung, pelatih Roberto Carlos Mario Gomez telah beberapa kali melontarkan kritik terhadap manajemen Persib.
Nama mentereng Mario Gomez usai merengkuh kesuksesan di Johor Darul Takzim (JDT) kembali membangkitkan harapan suporter untuk kembali melihat Persib Bandung berjaya.
Saat menukangi JDT, Mario Gomez berhasil menyabet dua trofi Liga Super Malaysia selama dua musim berturut-turut, yakni pada musim 2015 dan 2016.
Bahkan, pelatih asal Argentina ini sukses membawa anak asuhnya menggondol mahkota kompetisi turnamen klub Piala AFC 2015.
(Baca Juga: Marko Simic Buka-bukaan Soal Naturalisasi dan Luis Milla kepada Jurnalis Kroasia)
Sayangnya, kiprah pertama Persib dalam level turnamen tak seindah yang dibayangkan.
Maung Bandung harus menjadi penonton di sisa laga usai terdepak dari fase grup Piala Presiden edisi ketiga.
Daya gebrak skuat Maung Bandung pun masih tumpul, terbukti, Febri Hariyadi dkk hanya berhasil mencetak satu gol selama melakoni tiga laga di babak fase grup.
Berkaca dari performa Persib tersebut, Mario Gomez pun tercatat sempat mengeluhkan beberapa hal. Berikut BolaSport.com menyajikan tiga kritik pedas Mario Gomez yang dilayangkan kepada pihak manajemen Persib:
1. Manajemen Tak Datangkan Striker yang Dibutuhkan Persib
Mario Gomez sempat melontarkan kalimat bernada kritikan melalui instastory akun instagram pribadinya.
"When I ask for a striker and they bring me a midfielder (Saat saya minta penyerang, mereka beri saya gelandang)," tulis Mario Gomez di Instastory di akun Instagram.
Kalimat tersebut diduga sebagai bentuk pelampiasan kekesalannya terkait dengan permintaannya yang tidak dipenuhi oleh manajemen Persib Bandung.
(Baca Juga: Pujian Setinggi Langit Asisten Luis Milla untuk Kiper Anyar Timnas Indonesia)
"Soal itu tidak mau berkomentar dulu, saya hanya bicara dengan pemain dan manajemen, setelah itu baru saya bicara kepada media," ujarnya seusai latihan di Lapangan Pajajaran, Kota Bandung, seperti dikutip BolaSport.com dari jabar.tribunnews.com, Senin (26/2/2018).
Sebelumnya, Mario Gomez sudah berkali-kali meminta manajemen agar mendatangkan pemain di posisi striker untuk melengkapi jajaran skuat Maung Bandung.
Namun, sampai saat ini manajemen belum memberi sinyal untuk memenuhi keinginan pelatih berusia 60 tahun tersebut.
Sejauh ini, Jonathan Bauman adalah penyerang asal Argentina yang terang-terangan sangat diinginkan oleh mantan pelatih Johor Darul Takzim tersebut.
Namun, belum jelas siapa gelandang yang dimaksud sang pelatih di dalam pernyataan itu.
Sejak awal musim ini, Persib Bandung mendatangkan sejumlah pemain, termasuk tiga gelandang yakni Eka Ramdani, Oh In Kyun, dan Ghazali Siregar.
2. Keluhkan Kondisi Lapangan untuk Latihan
Memulai latihan perdana bersama skuat Maung Bandung, pelatih Persib Bandung Mario Gomez mengkritik buruknya kualitas rumput di lapangan Sesko AD.
Kepada awak media, Mario Gomez menilai lapangan yang menjadi tempat berlatih itu masih kurang baik.
"Untuk lapangan masih kurang, kita lihat karena dia suka main di bawah, tapi di sini tidak bisa, tidak cukup," keluh Mario Gomez di Lapangan Sesko AD, Rabu (13/12/2017).
Kendati demikian, mantan juru racik Johor Darul Takzim ini mengaku tak memaksakan kehendaknya jika memang tidak ada lagi lapangan yang bisa digunakan untuk berlatih.
(Baca Juga: Keterbukaan, Romantisme, dan Gairah Sepak Bola pada Piala Presiden 2018)
Selain itu, sebelum menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Mario Gomez sempat mengeluhkan masalah lapangan.
Berpindah-pindahnya tempat latihan Persib Bandung dikeluhkan oleh Mario Gomez.
Pasalnya, hal itu membuat permainan timnya tidak berkembang.
"Kita sudah mencoba ya latihan selama beberapa bulan. Kita sudah latihan di sini ya. Untuk perkembangan pemain kita agak susah ya karena pindah-pindah," ujar Mario Gomez di Lapangan Lodaya, Selasa (13/2/2018).
Persib pun sempat menggunakan lapangan berumput sintetis di Lapangan Lodaya, namun hal itu dikhawatirkan membuat para pemain berisiko lebih besar terkena cedera.
3. Match Fee yang Belum Dibayarkan
Mario Gomez, mempertanyakan uang yang didapatkan dari hasil laga uji coba di luar kota selama ini.
Sebagai tim besar, ia menilai Persib pantas mendapatkan bayaran yang layak.
"Saya berbicara kepada para pemain. Persib adalah tim besar. Tak hanya tim besar, juga pemainnya. Ketika kamu diundang untuk bermain di sebuah tempat, mereka harus membayar ke Persib," ujar Mario Gomez di Lapangan Pajajaran, Senin (26/2/2018).
Lalu ia mencontohkan bagaimana Inter Milan jika ingin bermain di Indonesia.
Tentu saja, kata Mario Gomez ada uang yang harus dibayar karena Inter merupakan tim besar.
(Baca Juga: Keterbukaan, Romantisme, dan Gairah Sepak Bola pada Piala Presiden 2018)
"Ini soal uang, Persib tim besar. Ketika Inter datang ke sini, Persib harus membayar," kata Mario Gomez.
Lalu jika ada pihak yang ingin mendatangkan Persib, maka wajib harus membayarnya.
Sebab pihak yang mengundang akan mendapatkan keuntungan dari tiket.
"Bayaran tersebut sangat penting bagi pemain karena stadion penuh oleh fans dan Bobotoh. tapi nyatanya uang itu bukan untuk pemain atau bukan untuk klub," ujarnya.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com, jabar.tribunnews.com, persib.co.id |
Komentar