BOLASPORT.COM – Pelatih Persib, Mario Gomez menolak melakukan kontak dengan Jorge Pereyra Diaz. Namun, penyerang asal Argentina ini tetap dikaitkan dengan skuat Maung Bandung.
Jorge Pereyra Diaz memang sejak awal pekan ini menciptakan ’drama’ pada dua negara serumpun, Malaysia dan Indonesia.
Dia meninggalkan klubnya, Johor Darul Takzim (JDT) pada dini hari, Senin (26/2/2018) dari salah satu hotel di Singapura.
Padahal, dia dan JDT bersiap untuk tur ke Vietnam menjalani laga matchday kedua Grup H Piala AFC 2018 kontra tuan rumah Song Lam Nghe An (SLNA) FC.
(Baca juga: 18 Kabinet Kepelatihan Klub Liga 1 Musim 2018)
Kepergian Diaz membuat ramai jagat sepak bola Asia Tenggara, apalagi namanya dikaitkan dengan Persib.
Saat Diaz pergi dari JDT, Persib yang ditangani eks pelatih juara Liga Super Malaysia 2017 itu, Mario Gomez, sedang memburu striker asing mumpuni.
Kini, drama itu masih berlanjut dan Diaz diancam tak bisa memperkuat klub lain karena JDT enggan mengeluarkan ITC untuknya.
(Baca juga: Persebaya Surabaya Vs Arema FC - Partai Panas dalam Adonan Adu Gengsi, Kedigdayaan, dan Harga Diri)
Lantas, siapa sebenarnya Jorge Pereyra Diaz ini?
Dia adalah pesepak bola kelahiran La Rioja, kota yang menurut Wikipedia berjarak 1.167 km dari Ibu Kota Argentina, Bienos Aires.
Namun sejak junior dan awal karier pro, Diaz jadi bagian dari klub kasta kedua Liga Argentina atau Primera B, Ferro Carril Oeste.
(Baca juga: Eks Pelatih PSM Makassar Jadi yang Kedua Dipecat oleh Klub Liga Super Malaysia 2018)
Tercatat, lima musim dia jadi bagian Ferro dengan penampilan 86 kali plus 15 gol untuk kompetisi domestik dari 2008-2013.
Lalu, dia pindah ke Lanus dua musim pada 2012-2014 dengan 31 penampilan plus lima gol pada kasta tertinggi Liga Argentina atau Primera Division.
JDT lalu memakai jasanya per 2014 sampai 2018 sebelum terjadi insiden melarikan diri itu.
Namun terlepas dari insiden dan karier lainnya, Diaz memiliki kesamaan dengan top scorer Persija pada 14 musim lalu di Liga Indonesia.
Ya, striker itu adalah Emmanuel Matias de Porras atau Cachi.
Kesamaan Diaz dan Cachi adalah sama-sama memulai karier pro dari Ferro.
(Baca juga: Cristiano Ronaldo Beberapa Kali Juga Jadi Sumber Konflik di Real Madrid)
Lalu hal sama lainnya, dua striker ini cepat adaptasi dengan sepak bola Asia Tenggara, khusunya Malaysia dan Indonesia.
Baik Diaz maupun Cachi sama-sama mampu menjalankan tugas sebagai bomber bagi klub baru yang jauh dari negerinya.
Sebab, Cachi sama dengan Diaz, Persija merupakan klub pertama yang dibelanya setelah keluar dari Argentina.
(Baca juga: Biang Kerok Keributan di Ruang Ganti Real Madrid Pernah Ditolak Manchester United karena Kepala Besar)
Sedangkan JDT adalah destinasi pertama Diaz di luar Negeri Tango.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | transfermarkt.co.uk, soccerway.com, Wikipedia.org |
Komentar