Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade mengaku tak masalah andai PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak membayar utang untuk pembayaran ranking dan rating hak siar Liga 1 musim 2017.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih memiliki utang tersebut kepada para peserta Liga 1 musim lalu seusai membayar lunas semua sisa tunggakan subsidi.
"Soal subsidi sudah dibayar lunas ke Persija, tetapi kalau hak siar belum diberitahu secara detail," kata Gede Widiade kepada wartawan di Kantor Menpora, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Baca juga: Soal Kepemilikan Saham Persija, Gede Widiade Buat Pengakuan Mengejutkan
"Cuma kalau hak siar belum detail, kalau tak dibagi pun dari dana hak siar enggak masalah," tuturnya.
Pengusaha asal Surabaya itu sedikit menyayangkan keterlambatan PT LIB dalam membayarkan kewajiban-kewajibannya kepada para peserta kompetisi.
Disebutnya, keterlambatan-keterlambatan ini menjadi sebab terus diundurnya jadwal liga di musim berikutnya.
Baca juga: Pemain dengan Status Marquee Player Ini Bersinar dan Produktif, setelah Meninggalkan Klub Indonesia
"Masalah seperti ini sangat berpengaruh kepada durasi kompetisi (akibat diundur), kalau tadinya sebulan, mungkin hanya tiga atau empat laga yang tertunda," ujarnya.
"Sekarang kan jadi sekitar lima laga, apalagi Persija dan Bali United ikut Piala AFC. Jadi dalam sebulan, tim bisa saja melakoni enam sampai tujuh laga," ujar Gede menyayangkan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar