Suporter Persebaya Surabaya, Bonek, dipastikan tidak boleh datang saat tim kebanggaannya itu bertanding melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (30/3/2018).
Larangan itu disampaikan langsung oleh CEO Persela, Yuhronur Effendi, yang menyebutkan bahwa keputusan itu sudah dirapatkan oleh pihak kepolisian di Polda Jatim pada Selasa (27/3/2018).
Effendi mengatakan dalam pertemuan itu ada sebuah kesepakatan antara Persela dan Persebaya.
Kedua suporter tamu dilarang hadir saat Persebaya dan Persela bertanding kandang.
Keputusan itu diambil dikarenakan kedua suporter Bonek dan LA Mania bisa dibilang masih ada yang belum akur terutama beberapa oknum.
Polda Jatim tidak ingin adanya kerusuhan dalam pertandingan nanti.
"Sepertinya tidak ada suporter Persebaya di partai nanti. Ketika Persela tandang ke Persebaya, juga tanpa LA Mania," kata Effendi.
(Baca Juga: VIDEO - Memalukan! Didepak Persela Jelang Liga 1, Pemain Ini Justru Buat Onar di Laga Internasional)
Effendi menambahkan bahwa keputusan ini juga dikarenakan Bonek sempat ada permasalahan dengan sebuah komunitas pencak silat di Jawa Timur bernama Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT). Bahkan, polemik tersebut merembet hingga ke sidang pengadilan.
"Ini sebagai langkah antisipasi, apalagi di Jawa Timur bakal ada Pilkada. Sempat ada masalah juga Bonek dengan PSHT," kata Effendi.
"Supaya tidak menimbulkan kegaduhan, supaya suasana kondusif, kira-kira solusinya dari Polda Jawa Timur itu tanpa penonton dari suporter Persebaya, dan di Surabaya nantinya, tanpa LA Mania. Ini jalan tengah yang baik," ucap Effendi menambahkan.
Timnya Terlibat Kericuhan, Dua Bintang Liga 1 Alami Nasib Tragis di Pentas Kualifikasi Piala Asia 2019 https://t.co/EFaMoZj06e
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 28, 2018
Effendi mengatakan bahwa sebenarnya pihak LA Mania tidak mempermasalahkan tanpa kehadiran Bonek.
Ia hanya menakuti beberapa oknum yang tidak dapat dikendalikan dan membuat kegaduhan dalam laga kedua Liga 1 2018 tersebut.
Effendi juga berharap agar siapapun suporter yang datang ke Lamongan itu harus dijamu dengan baik.
Menurutnya semua suporter harus berpikiran bahwa sepak bola itu adalah persaudaraan.
"Tapi pada prinsipnya, siapapun suporter lawan, harus menjadi saudara. Tidak ada masalah sebenarnya. Ini untuk menjaga hal, atau lebih kondusif, supaya tidak mencederai sepak bola. Kan capek kita pikirkan suporter terus," kata Effendi.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar