Dalam dua laga perdana Persib di Liga 1 2018, gelandang muda Febri Hariyadi gagal memberikan kontribusi positif.
Persib tengah jadi bahan pembicaraan akibat dua hasil minus di awal Liga 1 2018.
Setelah ditahan imbang 1-1 saat menjamu PS Tira, Maung Bandung malah takluk 1-3 saat bertandang ke markas Sriwijaya FC.
Salah satu yang jadi sorotan besar di balik performa kurang oke tersebut tak lain melempemnya penampilan winger muda Febri Hariyadi.
(Baca Juga: Jonathan Bauman Butuh Satu Laga Lagi)
Dua kali dimainkan sebagai starter, anak muda 22 tahun ini seolah cuma jadi pelengkap 11 pemain Persib.
Ia pun hanya melepas 1 shot dalam sepasang laga tersebut, yakni tembakan yang melenceng dari target di laga versus PS Tira.
Sebagaimana data yang dilansir BolaSport.com dari Labbola, Febri cuma melepas 33 operan dalam kedua laga tersebut dan hanya 24 di antaranya (72,7 persen) yang tepat sasaran.
Pada laga perdana kontra PS Tira, Febri punya kesempatan melakukan 5 dribel. Hanya sekali ia berhasil menggocek bola melewati hadangan lawan.
Ketika menghadapi Sriwijaya FC, permainan rapat tim tuan rumah membuat Febri cuma bisa melakukan dua dribel dan tak satu pun yang berhasil.
Jika Isu Peminjaman Egy Maulana Vikri ke Benfica Terjadi, Lechia Gdansk Terancam Alami Kerugian Besar Ini https://t.co/CmZqeZN5KM
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 3, 2018
Minimnya upaya dribel yang dilakukan Febri saat menghadapi Sriwijaya boleh jadi tak lepas dari kecenderungan pemain belakang Persib melepas operan jauh ke pemain lini ofensif.
Hal ini yang membuat Febri cuma menerima 18 operan dari rekan-rekannya.
Bandingkan dengan saat ia memperkuat Timnas U-23 Indonesia di partai uji coba melawan Timnas U-23 Singapura.
Ketika itu, Febri menjadi salah satu tumpuan operan rekan setimnya dan tercatat menerima 49 operan.
Jumlah operan yang diterima Febri itu hanya kalah dari Rezaldi Hehanusa (57) dan Zulfiandi (56).
(Baca Juga: Kembali ke Bandung, Mario Gomez Langsung Pimpin Latihan Persib)
Pada pertandingan melawan Timnas U-23 Singapura di mana Febri tampil gemilang lewat 1 gol dan 2 assist itu, sang pemain mencatatkan 3 dribel sukses dari 4 percobaan.
Saat berseragam Garuda Muda, Febri memang banyak menerima operan. Tapi, bola sampai di kakinya setelah serangakaian operan yang dilakukan pemain lain hingga menarik lawan dari Febri.
Sementara saat di klub, pemain Persib lainnya kerap langsung mengarahkan si kulit bundar ke Febri dan berharap pemain kelahiran 19 Februari 1996 tersebut menuntaskan segalanya buat mereka.
Hanya, asisten pelatih Persib, Herrie Setyawan, membantah bahwa melempemnya Febri di level klub terjadi karena Persib tak paham cara memaksimalkan kemampuannya.
"Kami tidak mengerti mengapa Febri bisa bagus di timnas, tapi tidak di klub. Padahal, cara bermain Febri sama saja di keduanya," tutur pelatih yang akrab disapa Jose ini kepada BolaSport.com.
"Semestinya Febri justru harus lebih bagus saat di klub. Toh dia dipanggil ke timnas kan karena penampilannya di klub," ujar pilar Timnas Indonesia saat merebut medali emas cabang sepak bola di SEA Games 1991 tersebut.
(Baca Juga: Soler Isyaratkan Rotasi Pemain Saat Jamu Mitra Kukar)
Jose, sapaan Herrie, berharap Febri bisa segera menemukan performa terbaiknya.
"Febri memang belum maksimal. Padahal, siapa pun yang diturunkan harusnya total," ujar Jose.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar