Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, menyebut telah melakukan evaluasi terhadap kekurangan anak asuhnya, seusai menelan hasil minor pada dua pertandingan Liga 1.
Mario Gomez menyebut, hal pertama yang menjadi evaluasinya ialah konsentrasi para pemain.
Menurut pelatih asal Argentina ini, konsentrasi para pemain Maung Bandung menjadi masalah di dua pertandingan terakhir saat bermain imbang melawan PS Tira 1-1 dan takluk 1-3 dari Sriwijaya FC.
(Baca juga: Sudah Mahir Berbahasa Indonesia, Pemain Asal Belanda Ini Semakin Berharap Dinaturalisasi?)
Analisis ini disampaikan Mario Gomez sesudah memimpin latihan di Stadion Sport Jabar Arcamanik, Selasa (3/4/2018).
"Pertandingan pertama saya melihat dari tayangan video. Kami kecolongan di menit 95," jelas Mario Gomez, dilansir BolaSport.com dari jabar.tribunnews.com.
"Pertandingan kedua, dua gol dalam tiga menit itu sangat buruk. Ini semua karena konsentrasi pemain," katanya.
Menjadi tidak normal, kata Mario Gomez, ketika sebuah tim sudah unggul pada babak pertama dan berbalik kalah hanya dalam tempo tiga menit.
"Kami harus memperbaiki masalah konsentrasi pemain," katanya.
(Baca juga: Terdampar di Papan Bawah Klasemen, Manajemen Persib Mulai Komentari Nasib Mario Gomez)
Mario Gomez mengatakan bahwa kondisi tersebut tidak masalah apabila terjadi dalam rentang waktu 10 menit.
Kedua, arsitek berusia 61 tahun ini menekankan penting bagi Supardi Nasir dan kawan-kawan untuk menyatukan pikiran ketika bertanding.
"Ketika bermain sebagai sebuah kesebelasan, dan menggabungkan pemikiran kami akan sangat kuat, tapi ketika salah satu diantara mereka kehilangan pemikiran, itu kerugian besar," jelasnya.
Ketiga, mantan pelatih Johor Darul Takzim ini menyebut bahwa setiap pemain bisa bermain baik atau buruk dalam sebuah pertandingan.
(Baca juga: Sering Mencetak Pesepak Bola Berbakat, Pelatih Ini Dapat Pujian Setinggi Langit dari Indra Sjafri)
"Mungkin tidak punya crossing yang baik, tendangan yang akurat, dan sentuhan yang baik, itu tidak masalah," katanya.
"Itu adalah hal wajar bagi pemain, karena kamu pasti akan mengalami satu pertandingan yang baik dan buruk. Itu normal, karena mereka manusia," imbuhnya.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | jabar.tribunnews.com |
Komentar